Rabu, 03 Agustus 2016

Pemerintah Optimistis Target Produksi Minyak 820.000 Bph Dapat Tercapai

Bestprofit


PT Bestprofit Futures - JAKARTA - SKK Migas optimistis target produksi minyak siap jual atau lifting minyak tahun ini, yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan Tahun 2016 sebesar 820.000 barel per hari, dapat tercapai.

"Dengan dukungan semua pihak, kami optimistis target produksi yang ditetapkan dapat tercapai," ujar Kepala atuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Amien Sunaryadi di Jakarta, Rabu (3/8/2016).

SKK Migas mencatat hingga 30 Juli 2016, produksi rata-rata minyak naik mencapai 834.004  bph di banding per 30 Juni 2016 sebesar 834.004 bph. Sedangkan untuk gas bumi, produksi rata-rata per 30 Juli 2016 sebesar 7.962 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), turun tipis dibanding produksi per 30 Juni 2016 sebesar 7.985 MMSCFD, dimana target dalam APBN Perubahan 2016 sebesar 6.440 MMSCFD.

Dari sisi investasi, pada semester I/2016 tercatat angka USD5,65 miliar atau sekitar Rp76.3 triliun. Rinciannya, investasi untuk eksplorasi sebesar USD367 juta, untuk kegiatan pengembangan USD845 juta, kegiatan produksi USD3,922 miliar, dan administrasi senilai USD521 juta. “Hal ini menunjukkan perusahaan hulu migas menjadikan program pengembangan dan produksi sebagai prioritas,” kata mantan petinggi KPK ini.

Di sisi kegiatan pengeboran sumur pengembangan kerja ulang dan perawatan sumur, kata Amien, realisasinya cukup tinggi. Untuk kegiatan sumur pengembangan terealisasi 144 sumur dari rencana 245 sumur atau tercapai 59%. Sedangkan untuk kerja ulang (work over) terealisasi 04 sumur dari rencana 1.286 sumur atau 47%, serta perawaran sumur yang terelisasi sebanyak 16.822 dari rencana 39.956 sumur atau 42%.

Meski begitu, realisasi kegiatan program eksplorasi seperti survei seismik dan pengeboran eksplorasi masih minim. SKK Migas mencatat program survei seismik dua dimensi (2D) dari rencana 10.955 kilometer baru terealisasi 1.057 km per semester I/2016 atau baru tercapai 10%.

Sedangkan Seismik tiga dimensi (3D) baru terealisasi 865 km2 dari target 11.217 km2 atau hanya 8%. Begitu juga dengan pengeboran eksplorasi, baru terealisasi 23 sumur dari rencana 68 sumur atau tercapai 34%. “Kecilnya realisasi kegiatan eksplorasi ini akan berdampak pada turunnya penemuan cadangan migas ke depan,” terang dia.

(cc, Bestprofit)

Bursa Wall Street Berakhir Positif Terdukung Lonjakan Minyak Mentah

Bestprofit


PT Bestprofit Futures - Bursa Saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Kamis dinihari tadi, terdukung lonjakan harga minyak mentah.

Harga minyak mentah melonjak sekitar 3 persen pada akhir perdagangan Kamis dinihari tadi setelah pemerintah AS melaporkan penarikan persediaan bensin yang lebih besar dari perkiraan yang mengimbangi kejutan kenaikan persediaan minyak mentah.

Persediaan minyak mentah AS naik 1,4 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 1,4 juta barel, Administrasi Informasi Energi (EIA) AS melaporkan. Sedangkan persediaan bensin merosot 3,3 juta barel, dibandingkan dengan perkiraan untuk penurunan 200.000 barel.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik $ 1,32, atau 3,34 persen, pada $ 40,83, dan terakhir diperdagangkan naik $ 1,37, atau 3,47 persen, pada $ 40,87 di 14:41 ET.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup sekitar 40 poin lebih tinggi. Saham Goldman Sachs dan Apple memberikan kontribusi paling besar untuk keuntungan pada Dow.

Indeks S & P 500 berakhir 0,3 persen, dipimpin tinggi oleh keuangan dan energi, dan Indeks Nasdaq unggul, meningkat sekitar 0,4 persen lebih tinggi dengan saham Apple naik 1 persen.

Di sisi pendapatan, beberapa perusahaan membukukan hasil kuartalan sebelum bel, termasuk Time Warner, yang mengalahkan ekspektasi pada bottom line. Saham Time Warner naik lebih dari 2,5 persen dalam perdagangan sore ET.

Perusahaan dijadwalkan untuk melaporkan hasil kuartalan setelah bel termasuk Tesla Motors, Marathon Oil, dan Herbalife.

Wall Street juga mencerna data tenaga kerja AS, sebagai laporan gaji swasta ADP datang lebih baik dari yang diharapkan.

Data lain yang dirilis adalah jumlah layanan ISM Juli, yang menunjukkan ekspansi, tapi di bawah perkiraan. PMI Markit Layanan untuk bulan Juli datang di 51,4, menunjukkan sedikit perluasan. Setiap angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Treasury AS yang sebagian besar datar, dengan dua tahun perdagangan yield di 0,66 persen dan yield 10-tahun sekitar 1,54 persen.

Dolar AS menguat sekitar 0,5 persen terhadap sekeranjang mata uang, dengan euro dekat $ 1,115 dan yen sekitar 101,2.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 41,23 poin lebih tinggi, atau 0,23, di 18.355, dengan kenaikan tertinggi saham JPMorgan Chase dan saham Pfizer yang tertinggal terbesar.

Indeks S & P 500 naik 6,76 poin, atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 2,163.79, dengan sektor energi memimpin enam sektor yang lebih tinggi dan sektor utilitas yang turun terbesar.

Indeks Nasdaq naik 22 poin, atau 0,43 persen, menjadi berakhir pada 5,159.74.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan mencermati pergerakan harga minyak, dan laporan laba emiten yang dapat mepengaruhi pergerakan bursa Wall Street, juga menantikan data non farm payroll yang akan dirilis hari Jumat.


Senin, 01 Agustus 2016

Garap Peta Jalan Dunia, Uber Ingin Investasi USD500 Juta

Bestprofit


PT Bestprofit Futures - Uber akan menginvestasikan dana sebesar USD500 juta pada proyek pemetaan dunia ambisiusnya. Proyek ini memungkinkan Uber untuk menciptakan peta yang lebih detil miliknya sendiri, juga dinilai sebagai langkah pendukung penting terkait dengan mobil tanpa awak.

Menurut unggahan pada situs blog resminya, hingga saat ini Uber mengandalkan sistem pemetaan aplikasinya pada aplikasi peta yang telah tersedia. Rencana investasi ini menjadi salah satu langkah awal yang baik dalam meningkatkan kemampuan perusahaan dan aplikasinya.

Proyek ini juga tidak hanya dapat meningkatkan detil level granular yang dapat dimanfaatkan Uber, seperti pola lalu lintas, lokasi pintu dan lokasi penjemputan potensial lainnya. Investasi baru ini akan memungkinkan perusahaan untuk menciptakan sistem pemetaan khusus yang menyuguhkan detil pada level tersebut.

The Verge juga melaporkan, peta mendetil adalah faktor penting bagi operasionalisasi dan masa depan Uber. Perusahaan ini mulai mengambil langkah awal untuk menggunakan kendaraan tanpa awak, yang sangat bergantung pada sistem pemetaan yang akurat.

Selain itu, Uber juga memperkerjakan mantan pegawai Google seperti McClendon, mengakuisisi perusahaan pemetaan, serta menjalin kerjasama dengan perusahaan seperti TomTom dan DigitalGlobe.

Pada awal minggu ini, Uber memperluas upaya pemetaannya ke wilayah Meksiko sebagai langkah pertama dalam proyek pemetaan dunia lebih besar.

Namun, upaya terlepas dari aplikasi peta Google ini dinilai masih akan melalui perjalanan panjang, mengingat Google telah mengembangkan dan menyempurnakan aplikasinya sejak lama. Sementara itu, baru-baru ini Uber bergabung dengan Didi Chuxing akibat kegagalannya menyaingi aplikasi lokal Tiongkok ini.

(cc, Bestprofit)

Baby Blues Bisa Jadi Penyebab ASI Tak Lancar

Bestprofit


PT Bestprofit Futures - Jakarta, Menyusui adalah upaya ibu untuk memberi asupan nutrisi pada anaknya. Namun, dalam hal ini tidak semua ibu bisa lancar memberikan ASI pada anaknya. Menurut Pakar Gizi Anak, dr Yoga Devaera Sp.AK, hal ini memang biasa terjadi pada ibu.

"ASI yang tidak keluar itu tergantung pada kondisi sang ibu dan bagaimana ia menghadapinya. Kondisi tersebut juga merupakan proses adaptasi sang ibu,"

Salah satu pemicu tidak keluarnya ASI, ialah kondisi Baby Blues. Baby Blues adalah kondisi perubahan psikologis ibu usai melahirkan yang menyebabkan dirinya merasa cemas, sedih, dan mudah marah. Terkait hal ini, Yoga pun menuturkan bahwa kemungkinan kondisi baby blues atau stres pasca melahirkan berdampak pada produksi air susu ibu (ASI) yang tidak lancar.

"Baby blues itu ada tingkatannya,  yang paling parah adalah depresi. Kalau sampai sang ibu berada di titik itu, dia tak bisa menyusui. Tetapi, kalau belum sampai sana kondisinya, mereka bisa dimotivasi dan dapat support dari lingkungannya, sehingga masih bisa menyusui," katanya.

Tidak Keluarnya ASI Bisa Jadi Penyebab Baby Blues

Yoga menambahkan, hubungan antara baby blues dan menyusui bukan hanya berjalan satu arah. Bukan cuma baby blues yang menyebabkan ASI ibu tak keluar, tapi juga sebaliknya. Artinya, saat ibu tidak dapat mengeluarkan ASI, ia berisiko mengalami baby blues.

“Beberapa ibu yang menyusui beberapa memang lebih mudah depresi. Tapi tidak semuanya akan menjadi baby blues. Bisa jadi karena sejak awal si ibu memang punya psikologi yang mudah stres," ujarnya.

Oleh karenanya agar sang Ibu dapat menyusui secara nyaman, ia menganjurkan sejak awal kehamilan para ibu dapat memperkaya pengetahuannya. Dia juga harus mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar

"Misal kalau dia kerja, dia harus tahu cuti kapan, bagaimana nanti saat menyusuinya. Kemudian ada support sistem, misal sistem kesehatan, dari dokternya, lingkungan terdekat memotivasi, serta adanya fasilitas menyusui saat bekerja," tutur Yoga.

Hari ASI Sedunia

Setiap tahunnya, pada 1-7 Agustus diperingati sebagai Hari ASI Sedunia, yang mana untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat menyusui dan kebutuhan untuk dukungan global.

Melansir Postguam, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa menyusui memberikan kontribusi pertumbuhan normal dan perkembangan pada bayi atau anak-anak. Anak yang tidak diberi ASI cenderung memiliki risiko morbiditas bayi dan kematian, obesitas, diabetes, penyakit jantung, osteoporosis, dan kanker payudara premenopause dan kanker ovarium (baik ibu dan bayi) yang lebih tinggi.

Organisasi Kesehatan Dunia pun merekomendasikan pemberian ASI eksklusif untuk enam bulan pertama memberi manfaat untuk kehidupan bayi. Selanjutnya menyusui sendiri dapat dilanjutkan sampai usia dua tahun, atau lebih bergantung sang ibu dan anak.

Menambahkan perihal ini, Yoga pun menyatakan bahwa menyusui dapat mempengaruhi hubungan antara ibu dan anak.

"Dengan menyusui diharapkan akan terbentuk ikatan ibu dan anak yang lebih baik,” ucapnya.

(cc, Bestprofit)

Selain Inflasi, Ini Tantangan yang Dihadapi Bank Sentral Global

Bestprofit


PT Bestprofit Futures - DENPASAR -- ‎Bertumbuhnya persoalan perekonomian global membuat bank sentral masing-masing negara harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru untuk menekan permasalahan tersebut. Disamping melakukan kebijakan agar pemerintah bisa menahan laju inflasi, bank sentral juga saat ini harus berperan dalam pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo mengatakan, bank sentral harus memberikan perhatiannya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, meminimalisir pengangguran hingga menjaga ancaman stabilitas pasar. Bank sentral memiliki kewajiban modal dan etika untuk memperluas kinerja dalam menanggapi tantangan ini.

"Ada waktunya bagi bank sentral untuk bergerak maju mengambil peran kepemimpinan institusional, karena tantangan utama lebih besar dengan ketidakpastian politik," kata Agus Martowardojo dalam pertemuan Executives' Meeting of Asia Pacific Centrals Bank (EMEAP) Governor's Meeting 2106 di Denpasar, Bali, Senin (1/8).

Agus menjelaskan, situasi ini telah memperlihatkan banyak tantangan bagi banyak negara termasuk Indonesia. Hal ini membuat BI tidak hanya mengandalkan kebijakan suku bunga sebagai instrumen kebijakan moneter tunggunga. Bahkan BI juga menggunakan berbgai instrumen kebijakan yang disebut 'bauran ekonomi'.

Untuk tahun ini bauran kebijakan berfokus dalam menjaga stabilitas makroekonom dan sistem keuangan. Di sektor moneter, pelonggaran moneter secara bertahap tetap konsisten dengan upaya menjaga stabilitas Makroekonomi dan sistem keuangan. Kebijakan tersebut didukung oleh langkah-langkan guna mempertahankan nilai tukar, memperkuat posisi aset cadangan dan mengelola arus modal asing.

BI juga mempertahankan kebijakan makro prudensial, dengan berupayan melakukan pendalaman pasar keuangan. "Kita sudah menerapkan sejumlah peraturan yakni rasio kredit terhadap simpanan (LDR) terkait dengan persyaratan cadangan (RR) dan loan to Value (LTV) ratio pada kredit properti dan kredit otomotif. Dalam rangka menigkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter, BI juga merumuskan tingkat kebijakan dari BI Rate ke Tingkat Repo 7 Hari (Reverse)," ungkap Agus.