Senin, 27 Maret 2017

Minggu Pendek & Jelang Ganti Bulan, IHSG Melemah

IHSG melemah di akhir sesi I | PT Bestprofit Futures
PT Bestprofit Futures

“Konsolidasi jelang pergantian bulan dan minggu pendek,” ujar Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya kepada Bisnis.com, Senin (27/3/2017).Pelemahan IHSG juga mengekor pelemahan di mayoritas bursa saham Asia karena investor bersikap wait and see setelah adanya pesimisme terhadap kemampuan Presiden Donald Trump untuk melaksanakan agenda ekonominya.

Jumat pekan lalu, Trump gagal meloloskan RUU jaminan kesehatannya di Kongres."Pasar cenderung mengawali pekan ini dengan hati-hati," kata Rodrigo Catril, analis mata uang National Australia Bank Ltd, seperti dikutip Bloomberg."Ini adalah upaya besar pertama untuk mereformasi pemerintah dan kegagalan yang menyedihkan memperlihatkan terbatasnya kemampuan Presiden Trump," lanjutnya.

Di bursa regional, indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,20%, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,54%, indeks SE Thailand turun tipis 0,07%, sedangkan indeks PSEi Filipina turun 0431%.Di sisi lain, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 16 poin ke 0,12% ke level Rp13.311 per dolar AS di akhir sesi I perdagangan hari ini.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (27/3/2017).Di akhir sesi I, IHSG melemah 0,36% atau 19,88 poin ke level 5.547,26, setelah dibuka dengan kenaikan 0,17% atau 9,21 poin di level 5.557,92.Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.546,27 - 5.567,43.

Sebanyak 98 saham menguat, 167 saham melemah, dan 275 saham stagnan dari 540 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor finansial yang merosot 1,19% dan sektor perdagangan yang melemah 0,80%.

Aksi ambil untung seret IHSG 0,36% pada sesi I | PT Bestprofit Futures

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, IHSG melemah, sebagian investor cenderung melakukan aksi ambil untung setelah menyentuh level tertinggi pada akhir pekan lalu (Jumat, 24/3) ke posisi 5.567,13 poin."Situasi itu membuat laju IHSG menjadi terbatas seiring dengan aksi jual oleh pelaku pasar yang memanfaatkan penguatan sebelumnya," katanya dikutip dari Antara.

Di sisi lain, lanjut dia, kembali melemahnya bursa saham di kawasan Asia juga turut membuat pelaku pasar menahan transaksi beli yang akhirnya laju IHSG mengalami tekanan.Namun, ia mengharapkan bahwa fundamental ekonomi nasional yang positif dapat memicu investor kembali melakukan aksi beli sehingga IHSG kembali bergerak di area positif.

Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor keuangan paling berat membebani 1,19%. Adapun sektor yang memimpin penguatan yakni barang konsumsi naik 0,45%.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 9,84% ke Rp 330, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 4,04% ke Rp 6.525, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 2,47% ke Rp 12.825.

Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 4,14% ke Rp 352, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 3,25% ke Rp 1.590, dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 1,88% ke Rp 3.260.  Pada perdagangan pagi, asing kembali mencatatkan aksi beli sebesar Rp 229,902 miliar. Sedangkan, di pasar reguler net buy asing Rp 80,878 miliar.

Harpitnas, IHSG Turun 19 Poin ke 5.547 | PT Bestprofit Futures

Akhir pekan lalu IHSG sempat mencetak rekor intraday di 5.581. Namun malah terjun bebas ke 5.567 pada penutupan perdagangan.Tren pelemahan masih mewarnai IHSG hingga siang ini. IHSG ditutup turun 19,87 poin (0,36%) ke 5.547,258. Indeks LQ45 melemah 5,605 poin (0,61%) ke 920,729.Bursa-bursa Asia rata-rata bergerak negatif siang ini hari ini, kecuali pasar saham China yang naik tipis.

 Pergerakan bursa regional memberi sentimen negatif ke IHSG.Sementara saham yang masuk jajaran top losers di antaranya United Tractors (UNTR) turun Rp 675 ke Rp 27.100, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun Rp 325 ke Rp 12.825, Bank Negara Indonesia (BBNI) turun Rp 275 ke Rp 6.525 dan Matahari (LPPF) turun Rp 275 ke Rp 13.625.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan yang terjadi sejak pekan lalu dengan turun 19 poin siang ini. Aksi ambil untung terjadi di perdagangan harpitnas alias hari kejepit nasional.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah. Dolar AS berada di posisi Rp 13.310 dibandingkan posisi pada perdagangan sore pekan lalu Rp 13.285.

Pada perdagangan preopening, IHSG turun 9,209 poin (0,17%) ke level 5.557,925. Sedangkan Indeks LQ45 melemah 2,311 poin (0,25%) ke level 924,023.Membuka perdagangan awal pekan, Senin (27/3/2017), IHSG turun tipis 2,101 poin (0,04%) ke level 5.565,033. Indeks LQ45 melemah tipis 1,519 poin (0,16%) ke level 924,815.

PT Bestprofit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar