Minggu, 19 Maret 2017

Setelah Cetak Rekor Tertinggi, Ikuti Laju IHSG Hari Ini

IHSG ditutup menguat 0,40% atau 22,19 poin | PT Bestprofit Futures Pekanbaru
PT Bestprofit Futures Pekanbaru

Di pasar regional, mayoritas bursa saham terpantau ikut reli dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,31%), indeks SE Thailand (+0,10%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,46%), dan indeks PSEi Filipina (+0,91%).Seperti dilansir Bloomberg, pencatatan rekor IHSG ditopang oleh aliran dana asing masuk setelah Federal Reserve memberikan nada dovish pertengahan pekan ini.

Investor asing mengalirkan sekitar US$138 juta ke dalam pasar saham lokal kemarin, aliran dana masuk terbesar dalam satu hari sejak Oktober.Para investor mendapat sinyal bullish pada Rabu, ketika sejumlah pejabat The Fed melakukan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin seperti yang telah diprediksi. Meski demikian, bank sentral AS tersebut mengisyaratkan tidak akan mempercepat laju pengetatan berikutnya seperti yang diharapkan oleh sejumlah investor.

“Pernyataan The Fed telah membantu menghilangkan kehawatiran sebelumnya tentang kemungkinan langkah kenaikan yang lebih agresif. Hal ini memicu arus masuk ekuitas. Reli kemungkinan berlanjut seiring perkiraan pertumbuhan EPS sebesar 25% untuk 2017,” ujar Jemmy Paul, direktur investasi di PT Sucorinvest Asset Management.Menurutnya, indeks dapat mencapai level 6.100 pada akhir tahun ini. Bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Ikuti lajunya hingga akhir perdagangan.

Reli indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut pada penutupan perdagangan hari kelima, Jumat (17/3/2017).IHSG ditutup menguat 0,40% atau 22,19 poin ke level 5.540,43, level penutupan tertinggi sepanjang masa setelah sebelumnya berakhir di level tertinggi sejak April 2015.
Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG bergerak di kisaran paling rendah 5.499,39, kemudian menyentuh level 5.557,98 pada pukul 09.02 WIB.

Dari 540 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 157 saham menguat, 151 saham melemah, dan 232 saham stagnan.Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir positif, dipimpin oleh sektor tambang (+1,40%) dan finansial (+1,06%).Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir naik 0,55% atau 2,66 poin ke 483,45  setelah dibuka dengan penguatan 0,60% di posisi 483,69.

Pekan Lalu, Saham Emiten Batu Bara Kembali Membara | PT Bestprofit Futures Pekanbaru

Sekadar mengingatkan, harga saham ketiga emiten tersebut anjlok pada dua pekan sebelumnya imbas dari pelemahan harga minyak dunia. Dalam hal ini, Bumi Resources menderita penurunan harga paling signifikan yakni, 8.02 persen sepanjang pekan.Namun, saham Bumi Resources bangkit dan menguat hingga 8,07 persen sepanjang pekan lalu. Pada awal pekan, harga sahamnya masih berada di level Rp322 per saham, kemudian akhir pekan ditutup pada level Rp348 per saham.Selanjutnya, untuk Bukit Asam bahkan melonjak hingga 9,85 persen ke level Rp11.425 per saham pada akhir pekan lalu.

Lalu, Adaro Energy terpantau menguat 4,92 persen ke level Rp1.705 pada perdagangan Jumat lalu (17/3).Menurut Nafan, harga batu bara memiliki potensi untuk lebih menguat dari posisinya saat ini. Hal ini dipengaruhi oleh naiknya kebutuhan pasokan batu bara untuk memenuhi kebutuhkan listrik di Amerika Serikat (AS)."Dulu waktu Barack Obama berkuasa, energi batu bara dan gas alam dikurangi penggunaannya. Lalu, China masih mengendalikan produksi batu bara demi menjaga kestabilan harga batubara dunia," ungkap Nafan.

Indeks sektor tambang berhasil bangkit (rebound) dari keterpurukannya didorong oleh harga minyak dunia yang juga mulai membaik. Indeks sektor tambang sekaligus menjadi pemimpin laju indeks sektoral sepanjang minggu lalu.Terpantau, indeks sektor tambang melonjak 5,64 persen menjadi 1.440,800 dari pekan sebelumnya yang anjlok 4,61 persen di level 1.363,904. Angka tersebut di atas kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat 2,78 persen pada pekan lalu.

Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) akhir pekan lalu berhasil naik tipis 0,03 poin (0,06 persen) ke level US$48,78 per barel. Kemudian, untuk harga minyak Brent berada di level US$51,76 per barel, naik 0,02 poin (0,04 persen).Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menjelaskan, harga minyak dunia yang mulai pulih ini terutama berdampak positif pada harga batu bara. Menurutnya, harga batu bara terakhir dengan mengacu ICE Rotterdam Futures ditutup di level US$74,85 per metrik ton.

"Kenaikan harga tambang juga ditambah lagi dengan efek dari statement FOMC yang cenderung dovish ditengah-tengah keputusan The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, sehingga menyebabkan dolar AS terdepresiasi terhadap harga komoditas dunia lainnya," papar Nafan kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (18/3).Kenaikan sektor tambang, sambung Nafan, terutama dimotori oleh beberapa harga saham emiten batu bara seperti, PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

Waspada Profit Taking Saham Pasca Rekor IHSG | PT Bestprofit Futures Pekanbaru 

Akibat tercetaknya rekor baru dan kenaikan IHSG yang mencapai 2,78 persen sepekan lalu, potensi aksi ambil untung (profit taking) terbuka lebar di minggu ini. IHSG diprediksi menguat terbatas dan berpotensi melemah pada pertengahan pekan karena profit taking.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak rekor terbaru di level 5.540 pada pekan lalu di tengah kenaikan suku bunga acuan AS. Sejumlah analis menduga kenaikan suku bunga acuan AS telah diprediksi dan disesuaikan dengan portofolio pelaku pasar.

BestProfit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar