Kamis, 11 Mei 2017

Dukungan Pembatasan Produksi Dongkrak Harga Minyak

Produsen minyak raksasa, seperti Irak, Aljazair, dan Kuwait | PT BestProfit

PT BestProfit

Harga minyak meningkat satu persen pada hari Kamis waktu Amerika Serikat (AS), seiring dengan masuknya dukungan bagi organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) pasca longsornya persediaan minyak AS sehari sebelumnya, terhadap perpanjangan pembatasan produksi.Mengutip dari Reuters, produsen minyak raksasa seperti Irak, Aljazair, dan Kuwait, menyatakan dukungan mereka untuk memperpanjang pembatasan produksi di bawah naungan OPEC.

Dukungan itu ditambah oleh Turkmenistan dan Guinea Khatulistiwa yang ingin memangkas produksi, meskipun volumenya terbilang kecil.Namun, keputusan perpanjangan pembatasan produksi pada paruh kedua mendatang akan ditentukan di dalam pertemuan antar anggota tanggal 25 Mei nanti.Tak sedikit analis yang memprediksi, OPEC masih memperpanjang kebijakannya.OPEC juga melaporkan bahwa produksi negara-negara anggotanya jatuh pada April lalu. Meski ada pengurangan, OPEC memberi sinyal bahwa pengurangannya tak signifikan.

Di sisi lain, pada hari Rabu, AS juga mengumumkan penurunan persediaan minyak terbesar sejak Desember silam. Tak hanya itu, persediaan untuk produk kilang juga ikut menyusut.
Hasilnya, harga Brent LCOc1 ditutup menguat US$0,55 per barel ke angka US$50,77 per barel. Sementara itu, harga West Texas Intermediate meningkat US0,5 per barel ke angka US$47,83 per barel.Meski persediaan menurun, analis menilai bahwa masih dibutuhkan jalan yang panjang untuk mengurangi kelebihan suplai. OPEC menuturkan, tambahan suplai minyak utamanya akan berasal dari negara non-kartel, seperti AS. OPEC meramal ada tambahan suplai minyak dari negara non-OPEC sebesar 950 ribu barel per hari dari sebelumnya 580 ribu barel per hari.

OPEC lihat tekanan dari pasokan minyak AS |  PT BestProfit

OPEC mencatat harga minyak berada di bawah tekanan dari pasokan yang lebih tinggi dan penyeimbangan kembali pasar yang lebih lambat dari perkiraan.OPEC memutuskan untuk memangkas produksi minyak pada musim dingin lalu dalam kerja sama dengan produsen-produsen minyak lainnya untuk meningkatkan harga minyak yang lemah. Namun demikian, pemotongan produksi itu tampaknya memiliki dampak terbatas pada harga minyak, karena AS terus meningkatkan produksi minyaknya, terutama produksi minyak serpih.

Kartel juga meningkatkan estimasi produksi minyak dari produsen-produsen non-OPEC, memperkirakan produksi dari para pesaingnya akan meningkat sebesar 950.000 barel per hari pada 2017, jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 370.000 barel.Anggota OPEC akan bertemu bulan ini di Wina untuk memutuskan apakah kartel tersebut akan memperpanjang pemotongan produksi minyak mentah mereka. Demikian laporan Xinhua.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Kamis (11/5) melihat adanya tekanan dari peningkatan pasokan minyak mentah AS, sementara kartel tersebut sedang berusaha menyeimbangkan kembali pasar minyak dengan memotong produksi minyak."Tekanan terus terjadi dari ketidakseimbangan bearish dalam kondisi-kondisi pasar minyak, akibat kenaikan pasokan minyak mentah AS dan penarikan persediaan yang lebih rendah dari yang diperkirakan," OPEC mengatakan dalam laporan bulanannya.

Harga Minyak Naik, Tertinggi di Bulan Mei | PT BestProfit

Sementara itu, harga gas alam berada di level tertingginya sejak Januari setelah Departemen Energi AS melaporkan ada kenaikan pasokan domestik yang lebih rendah dari yang dibayangkan.Harga minyak Amerika Serikat, West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni naik 50 sen atau 1,1 persen untuk menetap di level US$ 47,83 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Itu merupakan harga tertinggi sejak 1 Mei lalu, menurut FactSet Data.

Sementara harga minyak acuan dunia, Brent di bursa London ICE Future Exchange naik 55 sen atau 1,1 persen untuk berada di level US$ 50,77 per barel.Harga minyak naik lebih ari 3 persen pada Rabu kemarin setelah data dari Energy Information Administration menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 5,2 juta barel pada pekan yang berakhir 5 Mei kemarin.

Harga minyak menetap di level tertinggi kedua pada bulan ini setelah naik pada perdagangan Kamis (11/5/2017).Penopangnya, pasar didorong oleh penurunan persediaan minyak di Amerika Serikat yang lebih besar dari yang dibayangkan.Namun, kekhawatiran berlanjut bahwa kenaikan produksi di Amerika Serikat nantinya akan mengimbangi upaya OPEC untuk mengurangi produksi demi pasar yang seimbang.


PT BestProfit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar