Rabu, 10 Mei 2017

IHSG Melemah Sendirian di Asia

 IHSG terus berlanjut melemah hingga siang ini | bpfnews
bpfnews

Sebanyak 106 saham naik, 190 saham turun, dan 104 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 171.689 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 4,813 miliar saham senilai Rp 3,479 triliun. Dana asing masuk ke pasar reguler tercatat Rp 421,795 miliar. Sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp 6.208,783 triliun.

Saham-saham penekan indeks siang ini di antaranya Indika Energy (INDY) turun 225 poin (19,82 persen) ke Rp 910, Harum Energy (HRUM) turun 150 poin (6,67 persen) ke Rp 2.100, Delta Dunia (DOID) turun 55 poin (6,25 persen) ke Rp 825, dan Adaro Energy (ADRO) turun 45 poin (2,90 persen) ke Rp 1.505.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan siang ini berakhir di zona merah. IHSG tertekan sejak kemarin. Meskipun di awal pembukaan sempat menghijau, namun hanya sebentar. IHSG terus berlanjut melemah hingga siang ini. Sementara pergerakan pasar saham Aia kompak menghijau.

Pada perdagangan sesi I, Rabu (10/5), IHSG ditutup melemah 18,212 poin (0,32 persen) ke 5.678,844. Sementara indeks LQ45 ditutup turun 3,687 poin (0,39 persen) ke 943.144.Delapan dari 10 indeks sektoral melemah. Sektor tambang mencatatkan pelemahan tertinggi 1,37 persen disusul sektor perdagangan yang turun 1,05 persen.

Rumah Stagnan di Rp13.352/USD | bpfnews

Dari 421 saham yang diperdagangkan, 196 tertekan, 110 naik, dan 115 tetap. Delapan dari 10 sektor saham utama berada di zona negatif, dengan saham pertambangan melemah hingga 1,37%. Sementara saham infrastruktur naik 0,38%.

Seiring dengan itu, rupiah di indeks Bloomberg pada perdagangan sesi I hari ini mendatar di level Rp13.352 per USD. Sebelumnya rupiah dibuka bergerak melemah 3 poin atau 0,02% ke level Rp13.355 per USD.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan Rabu (10/5/2017) terpantau berbalik melemah 18,21 poin atau 0,32% ke level 5.678,84.Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat tipis 0,90 poin atau 0,02% ke level 5.697,96.

Minimnya sentimen positif membuat IHSG melemah. Selain itu, analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, ivestor seakan mengambil langkah aman menjelang laporan aktifitas eksport Indonesia akhir pekan ini.

IHSG Masih Terjebak di Level 5.678 | bpfnews

Sektor penggerak IHSG mayoritas melemah, dengan sektor pertambangan paling dalam turun hingga 1,3%. Sementara sektor yang menguat hanya keuangan dan infrastruktur. Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik Rp12 ke Rp359, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp150 ke Rp14.150, dan saham PT Hanson Internasional Tbk (MYRX) naik Rp4 ke Rp135.

Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun Rp225 ke Rp910, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun Rp8 ke Rp370 dan PT Adaro Energy Tbk (BUMI) turun Rp45 ke Rp1.505.

Siang ini, IHSG ditutup dengan 106 saham menguat, 190 saham melemah dan 104 saham stagnan. Menutup perdagangan, telah terjadi transaksi sebesar Rp3,47 triliun dari 4,81 miliar lembar saham diperdagangkan. Indeks LQ45 turun 3,6 poin atau 0,38% ke 943,14, Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,6 poin atau 0,7% ke 722,68, indeks IDX30 turun 1,9 poin atau 0,3% menjadi 515,21, dan indeks MNC36 melemah 0,5 poin atau 0,17% ke 329,72.

Sektor penggerak IHSG mayoritas melemah, dengan sektor pertambangan paling dalam turun hingga 1,3%. Sementara sektor yang menguat hanya keuangan dan infrastruktur. Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik Rp12 ke Rp359, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp150 ke Rp14.150, dan saham PT Hanson Internasional Tbk (MYRX) naik Rp4 ke Rp135.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar