Kamis, 11 Mei 2017

Proyek US$ 35 miliar ditawarkan di OBOR

Pemerintah akan memaksimalkan potensi investasi | Best Profit
Best Profit

Pertama, proyek pembangunan pelabuhan. Budi mengatakan, ada dua pelabuhan yang diusulkan Kemhub, yakni pembangunan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung di Sumatera Utara dan Pelabuhan Internasional Bitung di Sulawesi Utara.Kedua, proyek perkeretaapian. Proyek yang ditawarkan adalah pembangunan jalur KA Manado-Bitung di Sulawesi Utara dan Siantar-Parapat di Sumatera Utara. "Total dari Kemhub nilainya US$ 25 miliar usulannya," katanya.

Sedangkan Kementerian ESDM, menurut Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar, mengusulkan proyek pembangunan kilang minyak Bontang dengan total investasi mencapai US$ 10 miliar-US$ 15 miliar. "Kami usulkan satu itu biar fokus," katanya.Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan, potensi investasi yang bisa diharapkan dari KTT OBOR cukup besar. Potensi ini bisa dilihat dari program atau investasi senilai US$ 55 miliar yang diambil Pakistan dan US$ 30 miliar diperoleh Malaysia. Sejauh ini, Indonesia baru dapat US$ 5 miliar.

Pemerintah akan memaksimalkan potensi investasi dari Program Pengembangan Jalur Sutra Modern untuk menggenjot pembangunan infrastruktur dalam negeri. Caranya dengan menawarkan proyek infrastruktur kepada investor China dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt, One Road (OBOR). Program ini menjadi inisiasi China dan akan dilaksanakan di China, bulan ini.Luhut B. Panjaitan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman mengatakan, saat ini pemerintah sedang menyusun daftar proyek yang akan ditawarkan dalam KTT tersebut. Proyek-proyek infrastruktur yang ditawarkan terutama di luar Jawa sebagai bagian dari pemerataan pembangunan.

Pemerintah berharap dari KTT OBOR bisa menjaring investasi infrastruktur hingga US$ 35 miliar. "Catatannya, ini tidak masuk pinjaman negara, karena seperti proyek di Sumatra itu bankable. Jadi, tidak perlu takut rasio utang naik," katanya, Kamis (11/5).Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan menambahkan, untuk proyek yang akan ditawarkan dalam KTT OBOR, Kementerian Perhubungan (Kemhub) mengusulkan dua proyek sektor perhubungan.

Pemerintah kejar investasi US$ 35 M dari China | Best Profit

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan mengatakan, dalam Rapat Koordimasi Menko Kemaritiman tentang Persiapan OBOR Summit di Kantor Menko Kemaritiman, Kamis (11/5) pihaknya mengusulkan dua sektor proyek perhubungan untuk dimasukkan ke dalam daftar proyek yang akan ditawarkan. Pertama, pelabuhan.Budi mengatakan, ada dua pelabuhan yang diusulkan Kementerian Perhubungan. Pertama, pengembangan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung. Sedangkan kedua, pengembangan Pelabuhan Internasional Bitung.

Sementara sektor kedua, perkeretaapian; Manado- Bitung dan kereta ke Parapat. "Total dari saya nilainya US$ 25 miliar usulannya," katanya.Sementara itu Archandra Tahar, Wakil Menteri ESDM mengatakan, pihaknya usul, Proyek Pembangunan Kilang Minyak Bontang dengan total investasi mencapai US$ 10 miliar sampai US$ 15 miliar. "Kami usulkan satu itu biar fokus," katanya.

Thomas T Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal mengatakan, potensi investasi yang bisa diharapkan dari KTT OBOR cukup besar. Potensi tersebut bisa dilihat dari program atau investasi senilai US$ 55 miliar yang sudah diambil Pakistan dan US$ 30 miliar yang sudah didapat Malaysia.Thomas mengatakan, jumlah investasi yang didapat kedua negara tersebut mencapai enam dan sepuluh kali lipat dari Indonesia. Pasalnya, Indonesia baru mendapatkan investasi US$ 5 miliar saja dari inisiatif tersebut. "Jadi memang ketinggalan jauh sekali," katanya.

Pemerintah akan memaksimalkan potensi investasi dari Program Pengembangan Jalur Sutra Modern yang diinisiasi China untuk menggenjot pembangunan infrastruktur. Upaya tersebut akan dilakukan dengan menawarkan proyek infrastruktur dalam KTT One Belt, One Road (OBOR), untuk mewujudkan jalur sutra era modern, di China bulan ini.

Luhut B Panjaitan, Menko Kemaritiman mengatakan, saat ini pemerintah sedang menyusun daftar proyek yang akan ditawarkan. Salah satu ciri proyek yang akan dimasukkan ke daftar yang sedang disusun tersebut, berada di luar Jawa agar pembangunan yang dilakukan nantinya bisa merata.Luhut mengatakan, pemerintah berharap besar dari KTT tersebut. Dari KTT tersebut pemerintah berharap bisa menjaring investasi infrastruktur US$ 30 miliar- US$ 35 miliar. "Catatannya, ini tidak masuk pinjaman negara, karena seperti proyek di Sumatra itu bankable. Jadi tidak perlu takut rasio utang naik," katanya, Kamis (11/5).

China jadikan kereta cepat RI proyek percontohan One Belt One Road | Best Profit

Forum tersebut bakal dihadiri sekitar 29 kepala negara. Termasuk Presiden Joko Widodo.
China berharap proyek kereta cepat di Indonesia bisa menjadi proyek percontohan dari inisiatif OBOR. Untuk itu, negeri dilindungi tembok raksasa itu berani mengambil risiko dengan menanggung sebagian besar biaya konstruksi megaproyek tersebut."Proyek kereta di Indonesia sendiri tidak begitu menguntungkan buat China," kata Wang Yiwei, akademisi Universitas Renmin, seperti diberitakan Nikkei Asian Review, kemarin. Wang dinilai memiliki kepakaran terkait OBOR.

Adapun OBOR mengandung dua inisiatif. Yaitu, pembangunan konektivitas di darat mulai dari Asia Tengah hingga Eropa. Dan, pengembangan tol laut sepanjang Asia Tenggara, India, Timur Tengah, dan Afrika.China menganggap tol laut sangat penting. Sebab, 80 persen impor minyak mentah negeri padat penduduk tersebut mengalir lewat Selat Malaka, jalur sempit antara semenanjung Malaysia dan Sumatera.Dengan merangkul negara di Asia Tenggara, Negara Komunis itu berharap bisa menggerogoti pengaruh dari Amerika Serikat secara perlahan.

China bakal menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road (OBOR) di Beijing, 14-15 Mei mendatang. Pertemuan disebut sebagai konferensi infrastruktur terbesar di dunia itu merupakan bagian dari inisiatif Negeri Tirai Bambu membangun konektivitas ekonomi di eurasia.
Mereka ingin mengulangi kesuksesan jalur sutra, baik di darat maupun laut, pada masa lalu.
Diperkirakan, total pendanaan disiapkan untuk melancarkan inisiatif tersebut mencapai sekitar USD300 miliar hingga USD 500 miliar, dalam satu dekade mendatang.

Best Profit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar