Rabu, 03 Mei 2017

IHSG Diprediksi Bergerak Tertekan, Cermati Saham Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini | cara kerja best profit
cara kerja best profit

Sementara, IHSG kemarin ditutup melemah 9,49 poin sebesar -0,17% di level 5.675,81 dengan tingkat volume yang cenderung sepi. Pergerakan IHSG cenderung tertekan sejak awal sesi perdagangan yang dibuka cukup optimis. Terlihat investor asing mendominasi dengan catatan aksi net buy Rp848,34 miliar yang cukup besar.

Tumbuhnya inflasi hingga melebihi ekspektasi menjadi faktor utama kehati-hatian investor domestik. Di mana inflasi tahunan mulai kembali diatas 4% di level 4,17% dengan ekspektasi awal hanya tumbuh ke level 4% dari level 3,61% periode sebelumnya dan secara bulanan Indonesia mengalami inflasi lebih tinggi dari perkiraan sebelumnnya yakni 0,09% dari deflasi 0,02% pada bulan Maret.

Saham-saham yang masih dapat dicermati diantarnya PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) dan PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) ."Selain itu turunnya indeks komoditas seperti pertanian dan pertambangan menjadi penekan IHSG," pungkasnya.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed cenderung tertekan dengan range pergerakan 5.627-5.740. Analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengutarakan, pergerakan bursa saham Tanah Air cenderung kembali tertekan dengan signal distibutions yang cukup terlihat secara teknikal pasca kembalinya bergerak di bawah 5.700.
"Sehingga pergerakan akan terus menguji support Moving Averange 7 hari dan signal negatif dead-cross Indikator Stochastic pada area jenuh beli," terang Lanjar di Jakarta, Rabu (3/5/2017).

IHSG Bergerak di Rentang 5.643-5.774 | cara kerja best profit 

Sehingga turut mendorong laju IHSG."Walaupun terlihat ada peningkatan yang tentunya wajar karena menunjukkan mulai ada pergerakan yang seiring dengan percepatan pertumbuhan perekonomian," ujarnya dalam riset tertulis, Selasa (3/5/2017). Saat ini, lanjut William, IHSG terlihat sedang dalam rangka menguji support.

Peluang kenaikan IHSG juga masih terlihat cukup besar, kendati ada potensi tekanan. "Tekanan yang terjadi tentunya wajar terjadi selama proses kenaikan yang berlangsung," tambahnya. Adapun saham - saham yang menjadi rekomendasi Asjaya Indosurya Securities adalah PGAS, HMSP, SMRA, ADHI, ASRI, ICBP, GGRM, UNVR, dan PTPP.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami penguatan pada perdagangan hari ini. IHSG bergerak di rentang 5.643 - 5.774. Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, rilis data perekonomian awal bulan menunjukkan perekonomian masih terkendali, menjadi katalis pergerakan IHSG.

Tujuh Saham Sektoral Menguat, IHSG Dibuka Positif | cara kerja best profit

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai, pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual seiring masih adanya persepsi kekhawatiran terjadinya suddenly reversal pada bulan Mei. Aksi beli yang terjadi pun cenderung terlibas maraknya aksi ambil untung.''Dengan demikian, IHSG akan berpeluang menuju ke level support di area 5.663 dan 5.650,'' kata Reza, saat dihubungi, Rabu (3/5).

Kekhawatiran Reza pun kembali terjadi dimana ketahanan IHSG teruji kurang kuat menahan aksi jual yang terjadi. Rilis data ekonomi yang positif tampaknya kurang kuat membuat IHSG berbalik positif seperti yang diharapkan. ''Dengan demikian, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang ada dan masih adanya potensi pelemahan lanjutan pada IHSG seiring masih adanya peningkatan aksi jual,'' ujar dia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dibuka menguat 9 poin ke level 5.685. Penguatan tersebut didorong oleh tujuh saham sektoral yang menguat.Tujuh sektor tersebut adalah aneka industri 0,27 persen, industri dasar 0,06 persen, pertambangan 0,53 persen, konsumer 0,57 persen, properti 0,37 persen, Agribisnis 0,36 persen, manufaktur 0,35 persen. Sementara tiga saham sektoral yang melemah yaitu infrastruktur 0,99 persen, keuangan 0,24 persen, perdagangan 0,16 persen.

 cara kerja best profit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar