Selasa, 16 Mei 2017

Saudi-Rusia Sepakati Pemangkasan Produksi, Harga Minyak Dunia Naik

Minyak mentah Brent melonjak ke angka 52,52 dolar | Best profit

Best profit

Kedua negara memproduksi 20 juta barel minyak mentah per hari – sekitar duapuluh persen dari konsumsi global- dan negara produsen minyak lainnya diharapkan mengikuti langkah itu.Kesepakatan untuk memangkas produksi tercapai pada September tahun lalu, tetapi kesepakatan tersebut akan berakhir segera pada tahun ini. Selanjutnya Kelanjutan kebijakan di antara kedua negara akan tetap dilanjutkan hingga tahun 2018.

Di bawah kesepakatan tersebut, negara-negara Opec memangkas produksi 1,2 juta barel per hari, sementara produsen non-opec yang dipimpin oleh Rusia sepakat memangkas produksi 600,000 barel per hari.Awal bulan ini, harga minyak mencapai angka yang tinggi, tetapi mengalami guncangan akibat kekhawatiran bahwa produsen mungkin tidak menghendaki untuk membatasi produksinya.
AS juga menolak untuk memangkas produksi dan output mereka telah meningkat sekitar 10 persen sejak tahun lalu.Pada tahun-tahun belakangan ini, Arab Saudi sedang dalam persaingan dengan AS dalam hal penurunan harga minyak. Hal tersebut ke depannya akan bisa menggoncangkan harga minyak di pasaran dunia.

Minyak mentah Brent melonjak ke angka 52,52 dolar setelah pertemuan di China antara dua negara. Harga minyak dunia juga dilaporkan telah meningkat lebih dari 3 persen setelah Arab Saudi dan Rusia menyatakan kesepakatan untuk memangkas produksi mesti dilanjutkan hingga Maret tahun depan.  Organisasi minyak dunia, yang didominasi oleh Arab Saudi, dan negara produsen minyak non-opec yang dipimpin oleh Rusia telah berupaya menggunakan pemotongan produksi untuk menaikkan harga.Akan tetapi, AS sendiri tidak terlibat dan produksinya yang tinggi bisa jadi akan mengganggu upaya tersebut.

Seperti dilansir BBC pada Senin (15/05/2017), setelah pertemuan di Beijing, Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih dan pejabat setingkat di Rusia Alexander Novak menyatakan: “ kedua menteri telah bersepakat untuk melakukan apapun untuk mencapai tujuan yang diinginkan untuk menstabilkan pasar (minyak) dan mengurangi persediaan minyak.”Falih juga menambahkan:” kami telah mencapai kesimpulan bahwa kesepakan mesti dilanjutkan.”

OPEC Pangkas Produksi Hingga Maret 2018, Harga Minyak Melonjak | Best profit

OPEC yang dipimpin Arab Saudi dan beberapa negara produsen minyak utama non-OPEC yang dipimpin Rusia pada akhir tahun lalu sepakat memangkas produksi minyak sebesar 1,8 juta barrel per hari (bph).Pemangkasan ini dilakukan selama paruh pertama tahun 2017. Namun demikian, harga minyak mentah tidak banyak bergerak ke atas 50 dollar AS per barrel pada bulan-bulan awal 2017. Pasalnya, pasar masih dipasok minyak dalam jumlah yang cukup.

Rusia adalah produsen minyak terbesar di dunia, namun Arab Saudi adalah eksportir terbesar. Kedua negara tersebut mengendalikan produksi harian minyak dunia sebesar 20 juta bph, setara seperlima konsumsi harian global.Harga minyak dunia menguat pada perdagangan Senin (15/5/2017).Penguatan ini setelah menteri energi Arab Saudi dan Rusia dalam pernyataan bersama mengatakan pemangkasan produksi minyak oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dapat diperpanjang mulai pertengahan tahun ini hingga Maret 2018.Mengutip Reuters, acuan harga minyak Brent berada pada posisi 51,63 dollar AS per barrel. Angka ini menguat 79 sen atau 1,6 persen dari posisi pada penutupan sebelumnya.

Sementara itu, acuan harga minyak Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) berada pada posisi 48,61 dollar AS per barrel. Angka ini menguat 77 sen atau 1,6 persen.Menteri energi Arab Saudi Khalid Al-Falih dan menteri energi Rusia Alexander Novak bertemu di Beijing hari ini. Keduanya menyatakan pemangkasan produksi minyak mentah akan diperpanjang mulai pertengahan tahun ini hingga Maret 2018 mendatang.

Sentimen Arab dan Rusia, minyak Brent ke US$ 52 | Best profit

"Ada sinyal terjadinya penurunan cadangan, namun tidak seperti yang kami inginkan. Kami sudah menyetujui kesepakatan ini perlu diperpanjang," jelas Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih.
Informasi tambahan saja, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), Rusia dan produsen minyak lain sudah menyepakati pemangkasan produksi sebesar 1,8 juta barel per hari pada paruh pertama 2017, dengan kemungkinan perpanjangan selama enam bulan.

OPEC dan negara non OPEC akan menggelar pertemuan pada 25 Mei mendatang di Vienna. OPEC juga mengundang dua negara produsen minyak kecil yang belum terlibat dalam kesepakatan pemangkasan produksi untuk hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka adalah Mesir dan Turkemenistan.Harga minyak dunia hari ini (15/5) melonjak hingga 2% ke level US$ 52 per barel. Berdasarkan data Reuters, pada pukul 08.47 waktu London, harga mintak Brent naik US$ 1,2 menjadi US$ 52,04 per barel. Dan harga rata-rata harian minyak Brent adalah US$ 52,26 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 26 April lalu.Sementara itu, harga minyak WTI naik US$ 1,18 menjadi US$ 49,02 per barel.

Kondisi ini terjadi setelah eksportir utama Arab Saudi dan Rusia mengatakan pemangkasan suplai minyak diperlukan hingga 2018 mendatang.Seperti yang dikutip Reuters, menteri energi kedua negara pada Senin ini menjelaskan pemangkasan suplai minyak dapat diperpanjang hingga sembilan bulan, yakni sampai Maret 2018. Hal itu lebih lama dari opsi perpanjangan sebelumnya yaitu selama enam bulan.Sebelumnya, harga minyak sudah mendapat sokongan dari kesepakatan pemangkasan suplai. Sayang, cadangan minyak AS yang masih tinggi dan peningkatan produksi minyak oleh negara lain seperti AS, menahan harga minyak di bawah US$ 60.

Best Profit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar