Minggu, 14 Mei 2017

Garap Pasar Indonesia, Produk dan Alat Kesehatan

 Taiwan Hadir di Taiwan Expo 2017 | PT Bestprofit

PT Bestprofit

Beberapa pemain industri alat kesehatan Taiwan memperkenalkan beberapa produk dan bisnisnya di Indonesia melalui Taiwan Expo di Jakarta Convention Center (JCC) dari tanggal 12-14 Mei 2017.
Ia mengatakan Taiwan Expo menjadi platform yang tepat untuk mencari distributor dan partner bisnis di Indonesia.Beberapa perusahaan yang ikut berpatisipasi dalam Taiwan Expo adalah Vedan Biotechnology, sebuah suplemen yang mengandung banyak protein dan bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Scivision Biotech, perangkat medis berbasis asam hialuronat dan fermentasi.

Sofiva Genomics Co,Ltd, pelopor dalam bidang diagnosis di Taiwan dengan banyak ahli spesialis Janin, dan pengobatan kanker.Imediplus, Inc, sebuah perusahaan elektronik dan medis canggih yang khusus mengembangkan stetoskop elektronik.Taiwan Implant Technology Company Ltd, penyedia implan gigi dengan kualitas terbaik dan sistem navigasi bedah mulut.dan Bionet Group, terdapat dalam bidang aplikasi sel induk.Ia mengatakan semua perusahaan yang berpatisipasi dalam Taiwan Expo ini merupakan perusahaan bonafit dan terkenal di Taiwan. Bahkan beberapa produk juga banyak dipakai di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa.

"Kami berharap, produk dan alat kesehatan Taiwan diterima di Indonesia dan bisa dipasarkan melalui distributor yang tepat," tutup dia.Taiwan merupakan negara industri yang cukup maju, salah satu jenis industri yang berkembang di Taiwan adalah industri alat kesehatan.Assistant Deputy CEO International and Industry Collaboration Department Taiwan Esther Yang mengatakan, industri alat kesehatan sudah berkembang di Taiwan selama 10 tahun.Produk dan alat kesehatan Taiwan terus berinovasi dan menggunakan teknologi terbaru, dan keunggulannya adalah harganya bisa bersaing dan lebih murah jika dibandingkan produk Eropa.

" Alat kesehatan merupakan industri yang menjanjikan di Taiwan dan menjadi industri prioritas," ujar dia ketika ditemui dalam acara " Taiwan Expo, di Jakarta, Jumat (12/5/2017).Banyak pelaku industri alat kesehatan di Taiwan yang mulai mengembangkan bisnisnya di luar Taiwan. Salah satu pasar utama yang diincar adalah Indonesia.Menurut dia, Indonesia merupakan pasar potensial karena penduduknya banyak dan masyarakatnya sudah peduli terhadap kesehatan.

Taiwan Tawarkan Solusi IoT Buat Smart City di Indonesia |  PT Bestprofit

Bukan tanpa alasan Taiwan menawarkan solusi IoT, sebab negara di Asia Timur ini memiliki berbagai kelebihan di berbagai kategori. Mulai dari produsen CPU, panel, monitor, perangkat navigasi portable, WLAN, server, dan sektor TIK lainnya.Di sisi lain, pasar kelas menengah Indonesia tengah mengalami peningkatan, pertumbuhan konsumen rata-rata mencapai 4,7% per tahun. Selain itu, permintaan terhadap produk teknologi di Indonesia juga meningkat.

Solusi yang ditawarkan Taitra ini dihadirkan lewat Taiwan Excellence 2017, sebuah perhelatan pertama yang digelar di Indonesia, tepatnya di Jakarta Convention Center (JCC) sepanjang 12-14 Mei 2017. Selama itu, pengunjung akan disuguhkan berbagai teknologi canggih khas buatan Taiwan.
Produk yang dihadirkan seperti terkait Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), perawatan kesehatan, peralatan olahraga, peralatan air, mesin, dan solusi lainnya. Setidaknya ada 58 merek yang dipamerkan di Taiwan Excellence.

Indonesia menjadi negara dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat. Namun, kesempatan itu dinilai tak sejalan dengan solusi Internet of Things (IoT) yang tersedia.Padahal berbagai negara telah memanfaatkan sentuhan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menuju smart city (kota pintar) melalui solusi IoT. Contoh yang telah menerapkan hal itu adalah Taiwan.

Taiwan External Trade Development Council (Taitra) mempunyai cita-cita agar Indonesia dapat juga mengadopsi solusi IoT yang telah lama dianutnya. Didirikan sejak 1970, Taitra sendiri adalah organisasi promosi perdagangan Taiwan."Taiwan negaranya lebih kecil daripada Indonesia tapi kami sukses menerapkan solusi IoT. Dengan mulai banyaknya kota-kota Indonesia menuju smart city, tentu bisa sukses diterapkan melalui solusi IoT," ujar Deputy Executive Director Taitra, Tony L.K. Lin di Jakarta baru-baru ini.

Taiwan bidik pasar smart city di Indonesia | PT Bestprofit

IOT di Taiwan sendiri adalah segmen teknologi yang dikembangkan sejak 1999 sampai dengan hari ini. Jika melihat rekam jejak produsen IOT Taiwan dengan negara di Asia-Pasifik, maka akan ditemukan bahwa tren pendapatan bisnis ini akan terus naik sebesar 13,7% sampai dengan tahun 2020. Dan tentu saja yang menjadi andalan adalah produk IT dan Smart City Development.
Sependapat dengan Tony, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha TIK Nasional (APTIKNAS) Soegiharto Santoso bilang, yang dibutuhkan untuk Indonesia hari ini adalah implementasi smart city, e-commerce dan digital agent.

Sebab, alat dan produk saja tidak cukup, melainkan harus juga disediakan orang orang yang mengoprasikannya. “Tentu kita membutuhkan produk dan solutions dari produsen Taiwan, tapi juga harus dibarengi dengan tenaga kerjanya, karena Indonesia masih butuh waktu untuk belajar, ya seperti masa transisi,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.Produk maupun solusi internet of things ( IOT) tidak dipungkiri sendang kencang kencangnya masuk ke pasar Indonesia. Sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh Taiwan. Sebagai salah satu negara yang memproduksi produk dan komponen ICT secara besar besaran, Taiwan juga menjadikan Indonesia sebagai target pasarnya.

Tony Lin, Deputy Excecutive Director TAITRA mengatakan, produsen IOT di Taiwan sedang menargetkan Indonesia sebagai pasar yang dituju dengan produk andalan yang akan dibawa adalah skema atau solusi terkait smart city and smart living dan target utamanya adalah e-ticketing untuk penggunaan transportasi umum dan transaksi sehari hari. “Kami akan mengupayakan untuk menyediakan apapun yang diminta oleh pemerintah Indonesia terkait implementasi smart city and smart living,” paparnya di ajang Taiwan Expo 2017 di JCC, Jakarta (12/5).

Namun menurut Tony, untuk skema e-ticketing yang menjadi kendala adalah bagaimana menyeragamkan metode pembayaran yang melibatkan banyak bank dan layanan transportasi yang menyebar di seluruh Indonesia. Karena seperti yang kita tahu, bahwa setiap instansi atau perusahaan pastilah memiliki regulasi dan aturan yang berbeda. Kembali pihak Taiwan masih harus menunggu keputusan kerjasama apa yang akan diberikan oleh pemerintah Indonesia.

PT Bestprofit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar