Senin, 15 Mei 2017

Belum Ada Serangan Wannacry Ransomware di Sektor Perbankan

 Bank Indonesia (BI) menyebut belum ada dampak yang ditimbulkan | Bestprofit
Bestprofit

Bank Indonesia (BI) menyebut belum ada dampak yang ditimbulkan dari serangan malware wannacry ransomware. Baik di sistem bank sentral maupun perbankan belum ada laporan terkait adanya gangguan dalam sistem karena serangan tersebut.Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, hingga kemarin seluruh transaksi baik di Real-Time Gross Settlement (RTGS) dan kliring tidak adanya yang terganggu. Sama halnnya dengan transaksi di perbankan belum mengalami gangguan akibat virus wannacry ransomware.

"Sampai kemarin RTGS atau bank-bank peserta RTGS dan kliring itu yang melapor bahwa sistemnya terkena serangan malware sampai kemarin belum ada. Hari ini saya belum terima laporan lagi," kata dia di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 15 Mei 2017.Sebagai langkah antisipasi, BI terus melakukan update sistem anti virus yang digunakan di sistem bank sentral. Bahkan pembaharuan antivirus juga dilakukan oleh seluruh kantor perwakilan BI di provinsi sehingga mencegah adanya kehilangan data.

"Kemarin kita juga sudah minta ke bank-bank peserta sama. Semua juga agar meng-update dengan anti virus terbaru. Kita pastikan yang berhubungan dengan sistemnya BI dia harus sudah upgrade sistem anti virusnya dengan sistem terbaru," jelas dia.Selain itu, BI mematikan sementara layanan wifi dalam rangka perbaikan sistem. Namun begitu pemberhentian jaringan internet ini dinilai tidak akan mempengaruhi transaksi yang dilakukan bank sentral sehingga tidak akan menimbulkan kerugian."Mungkin karena dari semalam kita update itu, untuk antisipasi semalam kita memang block dulu untuk arus keluar masuk (internet). Kita pastikan seluruh komputer di BI baik individu maupun terkait sistem dan terkait transksi tadi seluruhnya sudah diupgrade dulu anti virus, sudah yang terbaru, baru bisa connect lagi," pungkasnya.

Sistem pembayaran tidak terdampak Ransomeware Wannacry | Bestprofit

Bank peserta RTGS dan SKNBI juga melakukan kliring secara normal. Bank Sentral, kata Tirta, belum menerima laporan dari bank peserta RTGS dan SKNBI terkait gangguan virus Ransomeware WannaCry.Namun, Tirta mengakui layanan internet di Kantor Pusat BI memang dimatikan sejak Minggu malam hingga Senin siang untuk pemutakhiran sistem. "Itu untuk antisipasi semalam kita memang tangkal dulu untuk arus keluar dan masuk. Kita memastikan seluruh komputer di BI untuk dimutakhirkan dulu sistemnya," ujarnya.

Ransomware Wannacry merupakan virus yang disusupkan dalam perangkat perusak yang bekerja dengan mengunci sistem dan mengenkripsi data sehingga data tersebut tidak dapat diakses oleh pengguna hingga pengguna membayar uang tebusan dengan mata uang Bitcoin.Indonesia dilaporkan sebagai salah satu dari ratusan negara yang terkena serangan siber Ransomware Wannacry. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengimbau pengguna internet individu maupun lembaga, untuk memutakhirkan sistem keamanan dan operasi pada komputer masing-masing.

Bank Indonesia menyatakan sistem pembayaran nasional belum terdampak serangan siber virus Ransomeware WannaCry, namun antisipasi dengan peguatan keamanan sistem telah dilakukan.
Hingga Senin siang, penyelenggaraan sistem pembayaran BI dan juga operasional Kantor Perwakilan BI di daerah tidak terdampak virus yang disebarkan kelompok peretas "Shadow Brokers" tersebut, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Senin.

"Belum terkena virus, kami harap tidak ada," ujar Tirta Segara.Tirta mengatakan kantor pusat Bank Sentral dan Kantor Perwakilan di berbagai provinsi telah diperintahkan untuk memutakhirkan perangkat lunak (software) keamanan untuk sistem pembayaran dan penyelesaian transaksi (settlement).Untuk penyelesaian transaksi, layanan kliring di Real Time Gross Settlement (RTGS) dan juga Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI) hingga Senin pagi, kata Tirta, tidak terdampak virus tersebut.

Sistem Kliring Perbankan Masih Normal | Bestprofit

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan sistem Real Time Gross Settlement (RTGS) alias sistem kliring masih beejalan normal melayani transaksi perbankan."Sampai kemarin RTGS atau bank-bank peserta RTGS dan kliring itu yang melapor sistemnya terkena serangan malware sampai kemarin belum ada. Hari ini saya belum terima laporan lagi, kami sudah cek enggak ada," tutur Tirta di Gedung Thamrin BI, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017).

BI sendiri, lanjut Tirta, sudah melakukan antisipasi terkait serangan ransomware WannaCrypt dengan memperbarui anti virus terbaru. Semua Kantor Perwakilan (KPW) BI juga serentak melakukan hal serupa."Kita telah update sistem BI dengan anti virus terbaru yang sesuai dengan patch di Windows. Udah kita update semua bahkan sampai ke kantor-kantor perwakilan semua udah di-update," kata Tirta.

Bank Indonesia (BI) memastikan layanan sistem pembayaran sampai saat ini masih berjalan normal. Hal-hal yang tidak diinginkan akibat ancaman ransomware WannaCrypt atau WannaCry yang ramai beredar di dunia masih mampu ditanggulangi BI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar