Senin, 15 Mei 2017

Harga Minyak Dunia Lanjutkan Penguatan

 Penguatan ini terjadi pasca-pengumuman bersama dari Arab Saudi | PT Bestprofit
PT Bestprofit

Namun, belum ada kesepakatan resmi soal ini dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen non OPEC lainnya."Tekanannya sekarang berada di tangan para pejabat untuk mengimplementasikan janji ini," kata James Woods, analis investasi global di Rivkin Securities.
Woods juga memprediksi bahwa pasokan minyak akan cenderung tetap berlimpah meskipun ada perpanjangan pemangkasan produksi.

"Seperti yang sudah kita lihat selama enam bulan terakhir, peningkatan produksi (minyak) AS dan rekor inventori telah mnbuat penguatan (harga) cenderung terbatas dan perpanjangan (pemangkasan produksi) selama sembilan bulan untuk saat ini tampaknya tidak akan memecahkan fakta itu," ujar Woods.

Harga minyak dunia melanjutkan penguatannya pada perdagangan Selasa (16/5/2017). Penguatan ini terjadi pasca-pengumuman bersama dari Arab Saudi dan Rusia terkait dilanjutkannya pemangkasan produksi minyak hingga Maret 2018 mendatang.Mengutip Reuters, acuan harga minyak Brent berada pada level 52,05 dollar AS per barrel. Angka ini naik 23 sen atau 0,44 persen dibandingkan penutupan pada perdagangan sehari sebelumnya.

Sementara itu, acuan harga minyak Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) berada pada posisi 49,10 dollar AS per barrel. Angka ini naik 25 sen atau 0,51 persen dibandingkan kemarin.
Arab Saudi dan Rusia kemarin menyatakan bahwa mereka setuju untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak sebesar 1,8 juta barrel per hari (bph) selama sembilan bulan hingga Maret 2018.

OPEC Kembali Pangkas Produksi, Bagaimana Dampaknya | PT Bestprofit

Sebelumnya pada 30 November 2016, OPEC memutuskan memangkas produksi hingga 1,2 juta barel per hari (bph) menjadi 32,5 juta bph pada paruh pertama tahun ayam api untuk memperbaiki harga minyak di pasar global yang menurun sejak pertengahan 2014.Berdasarkan kesepakatan saat ini, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), di mana Arab Saudi adalah pemimpin de-facto, dan produsen lainnya termasuk Rusia berjanji akan memangkas produksi sebesar hampir 1,8 juta barel per hari (bph) selama paruh pertama tahun ini.

Meskipun begitu, lonjakan harga ini diperkirakan hanya akan bertahan sementara saja, mengingat masih banyaknya negara anggota OPEC yang belum memberikan persetujuannya, serta produksi minyak Amerika yang terus meningkat.Dari sisi suplai, pasar masih terbebani oleh peningkatan produksi Amerika yang memanfaatkan kenaikan harga akibat pemangkasan suplai OPEC dan non-OPEC. Berdasarkan data, Barker Hughes mengemukakan jumlah rig minyak Amerika telah bertambah 6 buah menjadi 712 rig.Ini merupakan level tertinggi sejak April 2015 sekaligus menunjukkan pertumbuhan dalam 17 pekan terakhir.

IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 0,24% ke level 5,668.87 yang didukung oleh sektor finance dan sektor consumer goods. Sementara itu, pada pagi ini Dow Jones menguat hingga 0,41% ke level 20,981.94, diikuti oleh EIDO yang melonjak hingga 0,67% ke level 26.87.Harga minyak mentah melesat akibat pasar yang merespons pernyataan Arab Saudi dan Rusia yang akan memperpanjang periode pemangkasan produksi hingga akhir Maret 2018.

Pada perdagangan Senin kemarin, harga minyak WTI kontrak Juni 2017 naik 1,40 poin atau 2,93% menuju US$ 49,24 per barel. Sementara minyak Brent kontrak Juli 2017 meningkat 1,42 poin atau 2,79% menjadi US$ 52,26 per barel.Setelah sempat hampir menyentuh level US$ 45 per barel, harga minyak kemarin berhasil melonjak tajam, setelah menteri energi Arab Saudi dan Rusia memberi pernyataan bahwa upaya pemangkasan produksi minyak mentah yang dipimpin OPEC akan diperpanjang hingga Maret 2018.

Arab Saudi Perpanjang Pemotongan Produksi | PT Bestprofit

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, bertambah US$ 0,98 menjadi ditutup pada US$ 51,82 per barel di London ICE Futures Exchange.Harga minyak menguat pada Senin (15/5), setelah menteri energi Arab Saudi dan Rusia mengatakan bahwa pemotongan produksi minyak mentah yang dipimpin OPEC akan diperpanjang dari pertengahan tahun ini sampai Maret 2018.

Menteri energi Arab Saudi dan Rusia mengatakan bahwa pemotongan pasokan harus diperpanjang selama sembilan bulan, sampai Maret 2018, yang lebih lama dari perpanjangan opsional enam bulan yang ditentukan dalam kesepakatan tersebut, menurut Reuters.Para menteri juga mengatakan bahwa mereka berharap produsen-produsen lainnya akan mengikuti pemotongan pasokan, yang pada awalnya akan berada pada persyaratan volume yang sama seperti sebelumnya.Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan menggelar pertemuan reguler mereka di Wina pada 25 Mei mendatang.

Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi untuk sesi keempat berturut-turut pada Senin (Selasa pagi WIB). Arab Saudi dan Rusia mengatakan kesepakatan pemotongan produksi minyak mentah perlu diperpanjang hingga 2018.Minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, melonjak US$ 1,01 menjadi menetap di US$ 48,85 per barel di New York Mercantile Exchange.

PT Bestprofit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar