Senin, 24 April 2017

Awal Pekan IHSG Diproyeksi Menghijau

Banyaknya arus modal masuk jadi pendorong menguatnya IHSG | PT Bestprofit Futures Bandung 

Di samping itu, William juga mengingatkan, jika terjadi momentum koreksi dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi beli untuk investasi dengan time frame jangka panjang."Dalam jangka pendek IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar, sedangkan dalam jangka panjang IHSG tentunya tetap berada dalam jalur uptrend," tuturnya.

Berikut saham-saham yang bisa dijadikan rekomendasi hari ini, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON),  PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gas Negara Tbk (PGAS), OT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Indofood Sukses Makmur CBP Tbk (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF),  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Pergerakan pasar saham Indonesia setelah liburan panjang diperkirakan akan kembali melanjutkan penguatannya meskipun dalam rentang jangka pendek."Indeks harga saham gabungan dalam pekan yang pendek terlihat masih menunjukkan potensi penguatan yang cukup besar," kata Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, di Jakarta, Selasa, 25 April 2017.

Menurutnya, pola gerak IHSG masih ditunjang oleh arus modal masuk batas capital inflow yang masih terus berlangsung. Hal itu merupakan salah satu faktor pendorong kenaikan IHSG saat ini.
Selain itu, laporan kinerja emiten kuartal pertama juga merupakan salah satu faktor penunjang kenaikan IHSG.

Sentimen Global Bayangi Laju IHSG Sepekan | PT Bestprofit Futures Bandung

Patut diketahui, IHSG menguat sebanyak 0,58 persen pada penutupan perdagangan saham pekan lalu. IHSG menguat menjadi 5.664,48 dari pekan sebelumnya di level 5.616,55.Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan, penguatan IHSG sejalan dengan kapitalisasi pasar di BEI yang meningkat."Sejalan dengan penguatan IHSG, kapitalisasi pasar BEI pada akhir pekan ini (pekan lalu) juga menguat 0,86 persen menjadi Rp 6.164,98 triliun dari Rp 6.112,60 triliun sepekan sebelumnya," kata dia.

Rata-rata volume transaksi harian IHSG meningkat 10,26 persen menjadi 13,65 miliar unit saham dari 12,38 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.Namun, rata-rata nilai transaksi harian IHSG turun 41,06 persen menjadi Rp 9,36 triliun dari Rp15,88 triliun pekan sebelumnya."Rata-rata frekuensi transaksi harian ikut mengalami perubahan 12,03 persen menjadi 283,22 ribu unit saham dari 321,96 ribu unit saham," jelas dia.Investor asing mencatatkan beli bersih Rp 3,32 triliun di sepanjang pekan. Secara tahunan, asing mencatat beli bersih Rp 18,22 triliun.

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan pada perdagangan saham sepekan. Sejumlah sentimen global akan mempengaruhi laju IHSG.Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pelaku pasar tengah menunggu kebijakan moneter khsusunya di Eropa dan Asia. Serta beberapa data ekonomi yang akan dirilis."Sentimen dari data ekonomi selanjutnya yang akan menyita perhatian investor di antaranya keputusan kebijakan moneter di Asia dan Eropa dalam bentuk instrumen suku bunga dan beberapa data penjualan serta tingkat inflasi," kata dia, Jakarta, Selasa (25/4/2017).

Bukan hanya itu, para investor juga menunggu data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). "GDP (gross domestic product) Amerika Serikat juga akan dirilis pada akhir pekan depan," imbuh dia.Lanjar menuturkan, IHSG akan bergerak di support 5.540 dan resistance 5.700 pada pekan ini.
Saham-saham yang direkomendasikan pekan ini antara lain, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), PT Medco Energi Internasinal Tbk (MEDC).

IHSG Pekan Ini Dibayangi Kebijakan Moneter di Asia dan Eropa  | PT Bestprofit Futures Bandung

"Namun, di akhir pekan IHSG ditutup menguat cukup signifikan seiring aksi beli investor yang sangat tinggi Rp 3,31 triliun," kata Lanjar.Sementara itu, bursa Asia membuka pekan lalu juga dengan bergerak bervariasi. Naiknya kekhawatiran geopolitik membuat pemintaan asset haven dan mata uang meningkat. Sehingga sebagian bursa yang berkolerasi dengan kenaikan mata uang seperti indeks saham di Jepang tertekan hingga pertengahan pekan.

Indeks ekuitas Jepang rebound setelah spekulasi investor yang beranggapan pelemahan ekuitas Jepang telah mencapai titik jenuh. Namun menjelang akhir pekan, mayoritas bursa di Asia menguat seiring pelemahan dollar AS dan rebound harga minyak.Beberapa data ekonomi pun menjadi pendorong diantaranya industrial productions naik ke level 7,6 persen dari 6,3 persen dan PDB China naik tipis secara tahunan di level 6,9 persen dari 6,8 persen.Data ekonomi Jepang pun cukup baik dimana aktivitas ekspor berkontraksi terhadap ekspektasi di level 12,0 persen dari 11,3 persen, dengan ekspektasi awal turun 6,7 persen.

Mengawali pekan terakhir April 2017, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) diperkirakan akan bergerak dalam rentang 5.540-5.700."Saham-saham yang dapat dicermati diantaranya MNCN, PGAS, GGRM, AISA, MEDC," kata analis dari Reliance Sekuritas Lanjar Nafi kepada Kompas.com, Selasa (25/4/2017).Pergerakan IHSG akan cenderung terbatas pada perdagangan hari ini. Investor juga diperkirakan akan berada di area jenuh beli.

Menurut Lanjar, sentimen dari data ekonomi selanjutnya yang akan menyita perhatian investor diantaranya keputusan kebijakan moneter di Asia dan Eropa dalam bentuk instrumen suku bunga, beberapa data penjualan, serta tingkat inflasi."Pertumbuhan ekonomi atau PDB Amerika Serikat juga akan dirilis pada akhir pekan ini," ucap Lanjar.Pekan lalu IHSG bergerak variatif cenderung tertekan di awal pekan. Paska-libur Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, IHSG dibuka terkonsolidasi dengan sektor properti memimpin pelemahan.

Best profit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar