Rabu, 19 April 2017

Saham Bank dan Teknologi Dorong Kenaikan Wall Street

Pasar mulai keluar dari zona ketegangan | PT Bestprofit Futures Jambi
PT Bestprofit FuturesJambi

Sektor teknologi dari  S & P 500 ditutup naik untuk pertama kalinya dalam 11 sesi. Sektor Keuangan naik untuk kedua kalinya pada periode yang sama.Keuntungan dari S & P 500 perusahaan diperkirakan telah meningkat 10,4 persen pada kuartal terakhir.Saham yang naik pada indeks S & P 500 antara lain Netflix (NFLX.O), yang dilaporkan naik 3,0 persen menjadi US$ 147,25 selama sesi reguler namun turun 2,1 persen setelah penutupan.

Kemudian saham Amazon (AMZN.O) yang naik  naik 2,0 persen menjadi US$ 901,99 setelah Credit Suisse menaikkan target harga menjadi US$1.050 dari US$ 900.Credit Suisse juga menaikkan target harga pada Boeing (BA.N) dan membuat saham pembuat pesawat terbang ini naik 1,9 persen menjadi US$179,02.Sebanyak 5.31 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS, dibandingkan dengan 6,4 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.

Pasar saham Amerika Serikat kembali bangkit pada penutupan perdagangan Senin 17 April 2017 atau Selasa dinihari WIB, setelah pada sesi sebelumnya indeks S & P ditutup di level terendah dalam dua bulan. Menguatnya Wall Street didorong oleh saham dari sektor perbankan dan teknologi yang sempat melemah. Dilansir dari laman Reuters, indeks saham Dow Jones Industrial Average DJI naik 183,67 poin atau 0,9 persen menjadi 20.636,92, S & P 500 naik 20,06 poin atau 0,86 persen ke 2.349,01 dan Nasdaq Composite .IXIC menambahkan 51,64 poin atau 0,89 persen ke 5.856,79.

Fokus pasar bergeser dari ketegangan geopolitik terhadap pendapatan perusahaan, seperti Goldman Sachs, General Electric dan Johnson & Johnson yang dijadwalkan akan merilis hasil keuangannya pekan ini. Saham rebound setelah investor pekan lalu mencari aset safe haven karena ketegangan geopolitik, terutama dari Suriah dan Korea Utara."Pasar mulai keluar dari zona ketegangan yang terjadi," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

Jelang Libur Panjang, IHSG Terjerembab di Zona Merah | PT Bestprofit Futures Jambi

Sepanjang perdagangan hari ini, hanya sektor tambang dan properti yang masih mampu menguat, sementara sektor-sektor lainnya terjerembab di zona merah.Menurut analis PT Reliance Securities Tbk Lanjar Nafi, IHSG pada perdagangan hari ini rawan terhadap tekanan, karena secara teknikal belum ada konfirmasi penguatan lanjutan.

Sehingga, menurutnya, penguatan yang terjadi belum dapat mengkonfirmasikan pembalikan arah pergerakan menguat lebih lanjut."Sehingga, IHSG diperkirakan masih rawan bergerak tertekan pada perdagangan selanjutnya dengan range 5.600-5.680," ujarnya di Jakarta, Kamis, 13 April 2017.

Bursa saham Indonesia hari ini ditutup parkir di zona merah menjelang libur panjang pekan ini. indeks harga saham gabungan ditutup turun 27 poin atau 0,49 persen ke 5.616.Sementara Indeks LQ45 turun 6,2 poin atau 0,53 persen ke 927, Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,5 poin atau 0,49 persen ke 723, dan indeks IDX30 turun 3,6 poin atau 0,71 persen ke 504.

Donald Trump Nilai Dolar Terlalu Kuat, Wall Street Melemah | PT Bestprofit Futures Jambi

Selain itu, meningkatnya ketegangan AS dengan Rusia, Korea Utara dan Suriah setelah serangan rudal di luar AS di Suriah pekan lalu pergerakan dari kapal perang AS di Semenanjung Korea, juga telah membuat investor berhati-hati.Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) ditutup turun 59,44 poin, atau 0,29 persen, ke 20.591,86.

Standard & Poor's (S&P) 500 kehilangan 8,85 poin, atau 0,38 persen, ke 2.344,93 dan Nasdaq Composite IXIC turun 30,61 poin, atau 0,52 persen, ke level 5.836,16.Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 6,6 miliar saham.

Indeks di Bursa Saham New York ditutup melemah pada perdagangan Rabu waktu setempat. Penurunan itu terkait kekhawatiran geopolitik dan pernyataan Presiden Donald Trump mengenai dolar AS dan tingkat bunga di negara tersebut. Dilansir dari Reuters, Kamis 13 April 2017, Trump dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal mengatakan bahwa dolar AS terlalu kuat saat ini.

Dia juga mengatakan keinginannya melihat suku bunga rendah untuk perusahaan. " Ini (pernyataan Trump) hanya menambah kartu liar lainnya, apakah akan ada tindakan yang diambil untuk menjaga dolar dari penguatan lebih lanjut. Pasar tidak suka ketidakpastian," ujar Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, Peter Tuz.

PT Bestprofit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar