Jumat, 07 April 2017

Spekulan Bikin Harga Minyak Dekati Level Tertinggi Sebulan

Sulit untuk menyebut kenaikan karena fundamental | PT Bestprofit Futures Mayapada
PT Bestprofit Futures Mayapada

“Sulit untuk menyebut kenaikan karena fundamental,” kata Robert Yawger, direktur di Future Energy di Mizuho.Pada Rabu atau Kamis waktu Indonesia, Administrasi Informasi Energi AS (IEA) melaporkan peningkatan mengejutkan persediaan minyak mentah sebesar 1,57 juta barel. Total saham AS menjadi 535,5 juta barel.

Sementara itu, produksi minyak mentah AS naik 52.000 barel per hari (bph) menjadi 9,2 juta bph. Konsultan Petromatrix Olivier Jakob mengatakan, kuartal kedua tahun lalu produksi lebih rendah 600.000 bph dari kuartal pertamanya.Namun pada tahun ini kondisinya kemungkinan berbalik. “Pada kuartal kedua, Anda bisa melihat produksi AS naik 1 juta bph,” ucap Olivier.

Harga minyak pada Kamis (6/4/2017) ditutup lebih menguat, mendekati level tertinggi satu bulan. Meski begitu, pada analis tetap berhati-hati mengenai persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).Dikutip dari CNBC, pada Jumat(7/4/2017) patokan minyak mentah berjangka Brent ditutupnaik 58 sen (1,07 persen) ke level 54,94 dollar AS per barel.

Sedangkan patokan West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 55 sen (1,08 persen) menjadi 51,70 dollar AS per barel.Sebagaimana diketahui harga minyak telah pulih dari penurunan tajam pada Maret didorong persediaan bensin yang menurun. Namun, data pemerintah AS masih menunjukkan persediaan minyak mentah yang naik ke rekor tertinggi, mendorong aksi spekulasi.

HARGA MINYAK: Abaikan Rekor Stok AS, WTI Melesat | PT Bestprofit Futures Mayapada

Namun, data pemerintah AS masih menunjukkan jumlah persediaan minyak mentah di level tertingginya, sehingga mendorong kecemasan sejumlah analis atas adanya spekulan kembali ke pasar setelah beberapa pekan ketika mereka mengurangi posisi dalam merespon kenaikan angka persediaan.“Sulit untuk membenarkan pergerakan dengan adanya sejumlah faktor fundamental,” ujar Robert Yawger, director in energy futures Mizuho, seperti dikutip dari Reuters (Jumat, 7/4/2017).

Energy Information Administration (EIA) pada Rabu melaporkan kenaikan jumlah persediaan minyak mentah sebesar 1,57 juta barel, sehingga total stok AS mencapai rekornya sebesar 535,5 juta barel.Jumlah persediaan minyak mentah mencapai rekornya setelah produksi minyak AS naik 52.000 barel per hari (bph) menjadi 9,2 juta bph.

Harga minyak mentah berhasil melanjutkan relinya pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Meski demikian, para analis tetap terlihat berhati-hati terhadap jumlah persediaan minyak mentah AS ke level tertingginya.Harga minyak WTI kontrak Mei 2017 ditutup naik tajam 1,08% atau 0,55 poin ke US$51,70 per barel pada pukul 06.46 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,68% di posisi 50,80.

Adapun patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juni 2017 turut berakhir menguat 0,97% atau 0,53 poin ke US$54,89, setelah dibuka dengan pelemahan 0,42% atau 0,23 poin di posisi 54,13.
Harga minyak mentah telah rebound pada dua pekan terakhir. Aktivitas penyulingan mulai meningkat seiring datangnya musim panas di AS. Di sisi lain, jumlah persediaan bensin telah menurun.

Harga minyak masih terjegal pasokan berlimpah | PT Bestprofit Futures Mayapada

Masalah ini juga menutup sentimen positif dari langkah Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk mengangkat harga minyak dengan memangkas produksi.Data perdagangan di Thomson Reuters Eikon menunjukkan, volume pengiriman minyak masih sekitar 45,6 juta barel per hari pada Maret berbanding 45,5 juta barel pada Februari.

Di luar data tersebut, faktor lain memberi keuntungan pada harga minyak. Misalnya, tingginya permintaan dari pabrik-pabrik penyulingan minyak, serta gangguan suplai di Kanada. ANZ menulis, tingkat utilisasi peyulingan minyak saat ini melompat 1,9% menjadi 90,8%, yang seharusnya bisa menyerap kelebihan minyak AS di minggu-minggu depan.

"Sedangkan gangguan kebakaran di Sycrude Kanada bisa menutup fasilitas yang memproduksi 350.000 barel per hari, selama sepekan," tambah ANZ.  Harga minyak mentah dunia kembali melemah pagi ini, Jumat (7/4), masih dengan keyakinan pasar bahwa pasokan berlimpah akan menjegal faktor positif pengerek harga seperti OPEC yang berupaya memangkas produksi ataupun kenaikan aktivitas pengilangan minyak.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 1 sen menjadi US$ 51,69 per barel. Sedangkan minyak Brent turun 4 sen menjadi US$ 54,85 per barel.Pasar melihat, meski ada sentimen pengerek harga minyak pekan ini, harga tetap dibebani oleh berlimpahnya pasokan.


Best Profit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar