Kamis, 06 April 2017

RI Tawarkan Kerja Sama ke China Senilai Rp4,5 Triliun

Bendera China berkibar di bangunan The Great Hall of the People | PT Bestprofit Futures Malang
PT Bestprofit Futures Malang

"Empat bendungan itulah yang kami usulkan untuk bisa dikerjasamakan dan di-support oleh Kementerian Sumber Daya Air China ini. Mengenai bentuk (kerja sama) nya, kalau itu pasti ada pinjaman," kata Basuki.Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Imam Santoso, menjelaskan, keempat proyek bendungan dengan total nilai proyek mencapai Rp4,5 triliun itu, semuanya berada di luar Pulau Jawa dan merupakan hasil pilihan dari kedua belah pihak.

"Karena mereka melihat hydropower-nya besar, ada manfaat multiguna, lalu dia tidak mau yang di Pulau Jawa, makanya itu semua di luar Pulau Jawa. Mungkin karena persyaratannya lebih gampang, pemanfaatannya juga mereka pengen lihat, dan ada sesuatu yang lain," kata Imam.
Ketika ditanya kapan keempat proyek bendungan itu akan mulai dikerjakan, Imam menjelaskan jika sampai saat ini prosesnya masih dalam tahap negosiasi pinjaman.

Namun dia berharap, tahun 2018 mendatang keempat proyek bendungan ini sudah mulai bisa dilaksanakan pembangunannya."Sekarang ini kan masih dibicarakan mengenai pinjamannya. Kalau bisa 2018 sudah mulai. Karena (keempat proyek bendungan) ini kan termasuk ke dalam proyek 65 bendungan itu," ujarnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, menerima kunjungan Menteri Sumber Daya Air China, Chen Lei, di kantornya.Usai pertemuan, Basuki mengaku kedua belah pihak telah membicarakan sejumlah hal terkait upaya penanganan sumber daya air dan rehabilitasi danau, termasuk rencana kerja sama pembangunan empat bendungan.

"Kami tadi sudah menginformasikan mengenai empat bendungan, yang kami sudah masukkan proposalnya ke (pemerintah) China. Makanya ada Duta Besar (China untuk Indonesia) di sini," kata Basuki kantornya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 6 April 2017.

Menurutnya, keempat proyek bendungan yang akan dikerjasamakan dengan China  adalah Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan, Bendungan Lompatan Harimau di Rokan Hulu Sumatera, dan Bendungan Jenelata di Sulawesi Selatan.

Rupiah Masih Akan Bergerak Datar | PT Bestprofit Futures Malang

"Belum cukup positifnya sentimen yang ada membuat pergerakan rupiah masih cenderung mendatar," ujarnya di Jakarta, Kamis, 6 April 2017.Apalagi, kata Reza, pergerakan dolar sedang melemah terlibas oleh penguatan yen Jepang sehingga rupiah diharapkan dapat memanfaatkan momen tersebut. "Meski laju dolar melemah namun, tidak membuat laju rupiah menguat, karena terimbangi dengan kembali melonjaknya yen," tuturnya.

Reza menjelaskan, laju dolar melemah setelah terkena sentimen negatif dari aksi Korea Utara yang meluncurkan rudalnya jelang pertemuan Presiden China, Xi Jinping dan Presiden AS, Donal Trump.
Menurutnya, pelaku pasar masih menahan diri terhadap dolar seiring penantian dari pertemuan tersebut. Aksi ini terjadi setelah merespons pernyataan sebelumnya dari Presiden Trump yang menyampaikan akan alotnya pembicaraan kerja sama dagang antara Tiongkok dan AS.

Ditambah dengan pernyataan Trump bahwa defisitnya neraca perdagangan AS disebabkan kecurangan yang dilakukan oleh sejumlah negara mitra, termasuk Indonesia, sehingga membuat pelaku pasar menghindari dolar. Adanya sentimen positif dari ditandatanginya nota kesepahaman percepatan pembangunan infrastruktur dan penataan aset badan usaha milik negara oleh sejumlah pejabat negara tampaknya belum cukup menaikkan rupiah.

Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sepertinya masih akan bergerak datar, selama belum ada sentimen yang dapat menarik rupiah untuk kembali melaju di jalur hijau.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, meski demikian, pelemahan yang terjadi mulai terbatas sehingga diharapkan rupiah dapat menemukan momentum pembalikan arah menguat.

OJK Klaim Industri Perbankan Nasional Masih Sehat | PT Bestprofit Futures Malang

Ia optimistis, apabila tidak ada gangguan, Rencana Bisnis Bank Tahun 2017 yang ditargetkan double digit tahun ini untuk seluruh Bank Umum Kelompok Usaha bisa tercapai. Dengan catatan, seluruh indikator perbankan terjaga dengan baik.Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Nelson Tampubolon, menambahkan, kondisi CAR hingga akhir Februari 2017 mencapai 23,18 persen. Bahkan, Net Interest Margin perbankan menjadi yang tertinggi dibandingkan negara-negara kawasan, yakni sebesar 5,28 persen.

“ROA (Return of Asset) dan ROE (Return of Equity) masih di atas dua persen. NPL sekarang masih tinggi, 3,16 persen. Ambang batas kami patok lima persen,” katanya.Dana pihak ketiga, lanjut Nelson, secara year on year pun tumbuh 9,21 persen.OJK berharap, masih mengendapnya dana repatriasi program amnesti pajak di perbankan, bisa semakin menguatkan likuiditas perbankan nasional.“Sehingga bisa menambah amunisi. Alokasi dana daerah juga akan tambah dana di sistem perbankan,” ujarnya.

Otoritas Jasa Keuangan menyatakan, kondisi perbankan nasional secara umum masih dalam keadaan sehat. Kondisi tersebut, tercermin dari beberapa indikator, mulai dari likuiditas yang memadai, sampai dengan angka kredit bermasalah yang terjaga.“Menurut pengamatan saya masih on track. Likuiditas, CAR (Capital Adequacy Ratio), dan kredit. Selama Maret, kredit tumbuh satu persen. Masih on track,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, Jakarta, Rabu 5 April 2017.


Bestprofit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar