Selasa, 18 April 2017

Rombak Direksi, Rini: Garuda Butuh Restrukturisasi Menyeluruh

Pahala Mansury pekan lalu diangkat jadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) | PT Bestprofit Futures Equity
PT Bestprofit Futures Equity

Rini mengaku belum puas dengan pencapaian yang sudah dilakukan Arif saat memimpin Garuda selama dua tahun terakhir. Rini ingin ada terobosan dalam bisnis perjalanan yang tidak hanya mengandalkan penjualan tiket pesawat terbang saja, juga dengan penginapan dan paket wisata lainnya."Memang menurut saya ada hal yang saya melihat masih perlu diperkuat. Jadi memang struktur secara operasional menyeluruh, terutama sinergi antara Garuda, Citilink, dengan GMF, dan aktvitas yang lain termasuk aerowisatanya, bagaimana ke depan kompetitor kita mereka menjualnya dengan paket. Bukan hanya tiket pesawat, tapi juga hotelnya, transportasi daratnya.

 Nah ini yang secara sistem mau kita perbaiki di sana," jelas Rini.Mengenai pengganti Pahala di Bank Mandiri, Rini mengaku masih terus melakukan seleksi dengan jajaran direksi dan komisaris. Tidak menutup kemungkinan pengganti Pahala yang dulu menjabat sebagai Direktur Finance dan Treasury Bank Mandiri berasal dari BUMN lain. 

Pahala Mansury pekan lalu diangkat jadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pahala menggantikan Arif Wibowo yang memimpin Garuda Indonesia sejak Desember 2014 menggantikan Emirsyah Satar.Menteri BUMN, Rini Soemarno, menaruh harapan lebih kepada Pahala sebagai pimpinan maskapai pelat merah itu. Rini berharap banyak perbaikan yang bisa dilakukan terhadap perseroan selama 12 bulan ke depan.

"Kita beri waktu dalam 12 bulan ini sih," tutur Rini di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (18/4/2017).Rini mengatakan, tujuan ditunjuknya Pahala sebagai pimpinan baru Garuda untuk melakukan reformasi baik dari segi operasional dan keuangan. Sehingga diharapkan emiten berkode GIAA itu bisa semakin berjaya di negerinya sendiri.

"Garuda itu kan memang saat ini memerlukan restrukturisasi secara menyeluruh. Dari segi operasional, dari segi keuangan. Bagaimana memperkuat operasional dengan kompetisi yang makin kuat di domestik maupun internasional, dan juga memperkuat struktur keuangannya. Karena itu kita melihat setelah interview banyak pihak, Pak Pahala yang paling tepat untuk itu," ujar Rini.

Ini Alasan Menteri Rini Copot Arif Wibowo Sebagai Dirut Garuda | PT Bestprofit Futures Equity

Seperti diketahui, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan melakukan perombakan direksi, salah satunya posisi Direktur Utama. Selain itu, Garuda Indonesia juga mengangkat enam orang direksi lainnya dalam RUPS.Melalui RUPS tersebut, Pahala N Mansury diangkat sebagai Direktur Utama, Helmi Imam Satriyono sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko.

Nicodemus P Lampe sebagai Direktur Layanan, Puji Nur Handayani sebagai Direktur Produksi, Nina Sulistyowati sebagai Direktur Marketing dan Teknologi Informasi, Linggarsari Soeharso sebagai Direktur SDM dan Umum, dan Sigit Muhartono sebagai Direktur Kargo.Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menilai, kinerja yang dicapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat dipimpin oleh Arif Wibowo belum maksimal dalam berkompetisi baik di lingkup nasional maupun global.

Sehingga, Menteri Rini bersama para pemegang saham mayoritas melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) memutuskan untuk mengganti Arif Wibowo dengan Pahala N Mansury."Menurut saya, ada hal yang saya melihat masih perlu diperkuat," kata Menteri Rini di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Dengan diangkatnya mantan Direktur Keuangan dan Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini, Menteri Rini berharap Garuda Indonesia bisa melakukan restrukturisasi secara menyeluruh, baik dari segi operasional maupun keuangan. Terutama, terkait sinergi dengan anak usaha perusahaan pelat merah tersebut."Bagaimana ke depan kompetitor kita mereka menjualnya dengan paket. Bukan hanya tiket pesawat, tapi juga hotelnya, transportasi daratnya. Nah, ini yang secara sistem mau kami perbaiki di sana," tutur Menteri Rini.

Masalah Keuangan Jadi Alasan Menteri Rini Ganti Dirut Garuda | PT Bestprofit Futures Equity 

Ia mengakui jika pada masa kepemimpinan Arief Wibowo sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, operasional dan keuangan Garuda belum cukup baik. Hal ini merupakan alasan terkuat Rini untuk mengganti pucuk pimpinan maskapai penerbangan pelat merah terbesar di Indonesia itu. "Belum (cukup). Memang menurut saya ada hal yang saya melihat masih perlu diperkuat. Jadi memang struktur secara operasional menyeluruh, terutama sinergi antara Garuda, Citilink, dengan GMF (Garuda Maintenance Facility)," ujar Rini.

Selain itu, lanjut Rini, aktivitas yang lain juga termasuk Aerowisata perlu diperkuat. Yakni, bagaimana ke depannya manajemen dapat memikirkan strategi agar menjual serangkaian perjalanan dengan paket-paket yang menarik. "Kompetitor mereka menjualnya dengan paket. Bukan hanya tiket pesawat, tapi juga hotelnya, transportasi daratnya. Nah ini yang secara sistem mau kita perbaiki di sana," katanya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengungkapkan alasan penunjukan Pahala Nugraha Mansyuri sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Tbk.Pahala yang merupakan mantan Direktur Keuangan Bank Mandiri ini dinilai cocok untuk merestrukturisasi keuangan dan operasional maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

Menteri Rini mengatakan, Garuda memang memerlukan restrukturisasi secara menyeluruh. Itu perlu dilakukan untuk terus meningkatkan daya saing Garuda di kancah Internasional. "Bagaimana memperkuat operasional dengan kompetisi yang makin kuat di domestik maupun internasional, dan juga memperkuat struktur keuangannya. Karena itu kita melihat setelah interview banyak pihak, Pak Pahala yang paling tepat untuk itu," kata Rini di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa 18 April 2017.

PT Bestprofit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar