Senin, 10 April 2017

Bergantung Tambang, Kalimantan Selatan Rentan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggerakkan roda ekonominya | PT Bestprofit Futures Medan
PT Bestprofit Futures Medan

Oleh sebab itu dirinya meminta Kalsel segera mempercepat realisasi pembangunan dua kawasan industri yakni Batulicin serta Jorong. Selain memindahkan porsi ekonomi, keberadaan industri pengolahan juga disebut Jokowi dapat menyerap tenaga kerja. "Jadi bahan mentah harusnya dapat masuk ke industri pengolahan," kata Jokowi.

Tidak lupa, Jokowi juga meminta sektor pertanian serta perikanan dapat terintegrasi dengan industri pengolahan. Selain itu segala macam infrastruktur pendukung lain dari kawasan industri ini juga harus ada dalam menunjang sektor pengolahan. "Listrik, air bersih, hingga pelabuhan harus terintegrasi," kata Jokowi.

Sedangkan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan sebenarnya sudah ada minat investor seperti di bidang kayu lapis (plywood), karet, kelapa sawit, hingga baja. Namun dia mengatakan kadang investor masih ragu akan kondisi daerah Batulicin seperti apa. "Oleh sebab itu kami meminta dukungan pembanguna infrastruktur (dari pemerintah pusat)," katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggerakkan roda ekonominya ke sektor industri pengolahan, perikanan dan pertanian. Sebab, fluktuasi harga komoditas di pasar global tak lagi menguntungkan bagi sektor tambang.
"Ketergantungan ini (terhadap tambang) masih menyimpan kerentanan," kata Jokowi di Jakarta, Senin (10/4).

Jokowi menuturkan, tahun lalu sektor tambang masih menyumbang 20,8 persen perekonomian Kalimantan Selatan. Akibatnya, provinsi yang beribu kota di Banjarmasin ini sempat terpukul saat harga produk tambang merosot.Dengan sumber daya yang dimilikinya, menurut Jokowi, Kalimantan Selatan harus  fokus mengembangkan industri pengolahan. Sebab, tahun lalu porsi pengolahan dalam ekonomi Kalsel masih mencapai 13,9 persen. Angka itu bahkan di bawah kehutanan, pertanian, serta perikanan.

Ekonomi Kalimantan Selatan Rentan, Ini Arahan Jokowi | PT Bestprofit Futures Medan

"Ketergantungan terhadap pertambangan harus sedikit demi sedikit dikurangi dengan menggeser ke arah pengembangan pada sektor unggulan, misalnya pertanian, kehutanan, perikanan dan industri pengolahan," ujar Jokowi."Yang paling penting industri pengolahan tadi. Artinya, bahan mentah yang ada di sana harus diarahkan untuk masuk ke industri pengolahan," kata dia.Selain memberikan nilai tambah bagi rakyat, proses pengolahan barang mentah menjadi barang setengah jadi atau bahan jadi itu juga diyakini mampu menciptakan lapangan kerja.Dengan demikian, ekonomi Kalsel pun tumbuh pada pondasi yang kuat.

Demi mewujudkan hal tersebut, Presiden secara khusus meminta kementerian terkait mempercepat pembangunan kawasan industri di Batulicin dan Jorong."Saya minta pembangunan kawasan industri di Batulicin dan Jorong segera harus terealisasi. Jangan lupa juga bahwa dua kawasan industri ini memerlukan dukungan infrastruktur penunjang. Misal akses ke kawasan tenaga listrik, air bersih dan ke pelabuhan," ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo mewanti-wanti Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk tidak menggantungkan ekonominya hanya pada ekspor komoditas bahan mentah."Saya melihat ketergantungan perekonomian Kalimantan Selatan pada ekspor komoditas bahan mentah, terutama di pertambangan, menyimpan sebuah kerentanan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/4/2017) siang.

Rapat secara khusus membahas proyek strategi nasional Provinsi Kalimantan Selatan.Catatan Presiden, beberapa komoditas ekspor andalan provinsi tersebut memang mengalami peningkatan dalam hal harga. Barang yang dimaksud, misalnya batu bara, minyak mentah, CPO dan karet.
Bahkan, 20,87 persen perekonomian di Kalimantan Selatan berasal dari kontribusi sektor pertambangan.

Diketahui, angka pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan tahun 2016 sendiri mencapai 4,38 persen. Angka ini naik dari perolehan 2015 yang hanya 3,84 persen.Namun, tanpa adanya hilirisasi, angka-angka tersebut diyakini turun suatu saat nanti.Oleh sebab itu, Presiden menyarankan kepala daerah setempat untuk mulai merancang peralihan dari memproduksi barang mentah menjadi memproduksi barang setengah jadi atau barang jadi.

Ekonomi Kalimantan Selatan Jangan Lagi Bergantung pada 
Sektor Pertambangan | PT Bestprofit Futures Medan

Saat ini, menurut Presiden, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki kontribusi 14,91% yang diikuti dengan industri pengolahan di angka 13,98%. Terkait dengan pengembangan sektor pertanian dan perkebunan, Presiden minta fokus untuk pengembangan produk unggulan daerah dan disiapkan infrastruktur penunjangnya. “Saya ingatkan agar pengembangan sektor pertanian, perkebunan harus betul-betul terintegrasi dengan industri pengolahan, sehingga memiliki multiplier effect yang lebih besar bagi perekonomian daerah,” ucap Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam Rapat Terbatas tersebut, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Seskab Pramono Anung, Mensesneg Pratikno, KSP Teten Masduki, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, Mendagri Tjahjo Kumolo. Hadir juga Menperin Airlangga Hartarto, Mendag Enggartiasto Lukita, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menkes Nila Moeloek, Menristek Dikti M Nasir, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Mendikbud Muhadjir Effendy, Kepala BKPM Thomas Lembong, Kepala BPKP Ardan Adiperdana, Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor.

Pernah menghadapi dampak dari turunnya harga komoditas di pasaran dunia, pada 2016 pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan kelihatan sudah mulai naik lagi menjadi 4,38% yang sebelumnya 2015 berada pada angka 3,84%. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas Mengenai Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas Provinsi Kalimantan Selatan, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/4) siang.

Peningkatan ini, menurut Presiden, hal yang sangat baik dan ekspor komoditas andalan di Provinsi Kalimantan Selatan seperti batubara, CPO, karet juga harganya mulai sedikit naik. “Ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kontribusi ekspor neto di 2016 mengalami kontraksi lebih dari 5% dari tahun sebelumnya,” jelas Presiden. Lebih lanjut, Presiden sampaikan bahwa ketergantungan perekonomian Kalimantan Selatan pada ekspor komoditas bahan mentah, terutama pertambangan menyimpan sebuah kerentanan.

“Data yang saya miliki memperlihatkan 20,87% perekonomian Kalimantan Selatan berasal dari kontribusi sektor pertambangan,” ungkap Presiden. Untuk itu, Presiden minta ketergantungan pertambangan harus sedikit mulai sedikit dikurangi dengan menggeser ke arah pengembangan sektor unggulan, seperti pertanian, kehutanan, perikanan, serta industri pengolahan. “Yang paling penting yang terakhir tadi, industri pengolahan, artinya bahan-bahan mentah yang ada di sana harusnya bisa diarahkan untuk masuk ke industri pengolahan,” tutur Kepala Negara.

PT Bestprofit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar