Rabu, 19 April 2017

Stok Bensin AS Naik, WTI Anjlok Lebih dari 3%

Harga minyak mentah ditutup melemah | PT Bestprofit Futures Pontianak
PT Bestprofit Futures Pontianak
PT Bestprofit Futures Pontianak 

“Jumlah stok tetap terlihat tinggi. Kenaikan pada persediaan bensin menunjukkan fakta bahwa tingkat permintaan tidak sekuat yang kita kira,” ujar Gene McGillian, manager of market research di Tradition Energy in Stamford.“Tingkat produksi AS yang naik mengimbangi lebih dari sepertiga periode kesepakatan enam bulan OPEC untuk pengurangan sebesar 1,8 juta barel per hari. Hal ini menjadi peringatan bagi kekuatan pasar,” tambahnya.

Produksi AS naik menjadi 9,252 juta barel per hari pada pekan terakhir, tertinggi sejak Agustus 2015. Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston, menyatakan sejumlah pelaku pasar pun mencemaskan tentang cepatnya pemulihan pada produksi minyak shale.

Patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juni 2017 turut anjlok lebih dari 3% atau 1,96 poin ke US$52,93, setelah dibuka turun 0,20% atau 0,11 poin di posisi 54,78.Menurut laporan Energy Information Administration (EIA), jumlah stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun 1 juta barel pada pekan lalu atau lebih kecil dari perkiraan.

Sementara itu, jumlah stok bensin bertambah sebesar 1,5 juta barel.Kenaikan mengejutkan pada jumlah persediaan bensin Amerika Serikat (AS) serta bertambahnya produksi minyak mentah domestik mengimbangi upaya pemangkasan oleh negara-negara produsen demi mengurangi kelebihan suplai global.

Harga Minyak Merosot 3,8 Persen | PT Bestprofit Futures Pontianak

Harga minyak WTI untuk pengiriman Mei turun US$ 1,97 atau 3,8 persen menjadi US$ 50,44 per barel di New York Mercantile Exchange. Sedangkan di London, harga minyak Brent untuk pengiriman Juni melemah 3,6 persen ke level US$ 52,93 per barel.

The US Energy Information Administration merilis sejumlah data. Pasokan minyak turun 1 juta barel hingga pekan berakhir 14 April. The American Petroleum Institute melaporan pasokan minyak turun 840 ribu barel. Sementara itu, pasokan minyak naik 1,5 juta barel dari perkiraan turun 2 juta."Hasil imbal dalam persediaan minyak akhirnya dipengaruhi pasokan bensin," ujar John Macaluso, Analis Tyche Capital Advisors.

Harga minyak mencatatkan penurunan terbesar dalam satu hari. Penurunan harga minyak didorong pasokan bensin naik secara mingguan untuk pertama kali dalam dua bulan.Selain itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di bawah US$ 51 per barel usai rilis bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.

"Tidak ada hal signifikan dari rilis the Federal Reserve. Tak ada hal yang menghentikan the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada Juni, jadi dolar AS reli dan menambah tekanan ke harga minyak," ujar Analis Price Futures Group Phil Flynn seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (20/4/2017).

Harga minyak mentah rebound sejenak | PT Bestprofit Futures Pontianak 

Pelaku pasar melihat, kenaikan harga minyak didorong pengumuman Energy Information Administration (EIA) bawa ada pengurangan cadangan minyak komersil AS sebesar 1 juta barel selama sepekan kemarin, menjadi 532,35 juta barel. Namun, level stok ini masih termasuk tinggi.

Dua hari lalu, harga minyak mentah terlempar ke US$ 50 dari posisi US$ 51 per barel setelah laporan peningkatan cadangan bensin di AS seiring dengan produksi minyak di AS yang mencapai 9,25 juta barel per hari. Produksi tersebut naik 10% sejak pertengahan 2016.

Harga  minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Kamis pagi (20/4) setelah melemah kemarin. Namun, cadangan minyak berlimpah yang jadi faktor utama tren bearish harga minyak mentah masih membayangi.

Harga minyak Brentdi pasar berjangka diperdagangangkan di US$ 53,31 per barel, setelah naik 38 sen atau 0,72% dari penutupan terakhir.Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 31 sen atau 0,61% menjadi US$ 50,75 per barel.

PT Bestprofit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar