Selasa, 04 April 2017

RI Masuk Daftar Negara yang Bikin Neraca Perdagangan AS Defisit

Masalah ini menjadi pelik karena Presiden AS Donald Trump | PT Bestprofit Futures Jambi
PT Bestprofit Futures Jambi

Saya tidak peduli. Saya di sini untuk bekerja," tegas Trump.Sementara itu, Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross mengatakan, salah satu perintah Trump yakni mengenai analisis negara per negara dan produk per produk. Ross akan melihat bukti kecurangan, perilaku tak pantas, kesepakatan dagang yang tidak sesuai dengan perjanjian, kurangnya penegakan hukum, persoalan mata uang hingga kendala dengan Organisasi Perdagangan Dunia, WTO.

"Juga ada beberapa produk yang tidak dibuat di Amerika Serikat, jadi sedikit sulit untuk mengatakan bahwa sesuatu adalah pelaku kejahatan, karena mereka menyediakan produk (sedangkan) kita tidak bisa. Dan dalam beberapa kasus, mereka lebih baik membuat produk atau dapat melakukannya jauh lebih murah dari yang kita dapat," kata Ross.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan menginvestigasi penyebab neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) defisit selama 2016. Salah satu yang akan direview adalah komoditas yang sering diekspor Indonesia ke AS.Masalah ini menjadi pelik karena Presiden AS Donald Trump meminta jajaran eksekutif mengkaji secara komprehensif penyebab defisit neraca perdagangan selama 2016 yang totalnya mencapai 500 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.650 triliun (kurs Rp 13.300).

Trump bahkan sempat marah besar melihat defisit neraca perdagangan AS.Trump juga meminta Departemen Perdagangan dan Kantor Perwakilan Dagang AS untuk menindaklanjuti dengan mengumpulkan data-data yang valid penyebab besarnya defisit neraca perdagangan AS. Mereka harus menyampaikan laporannya dalam 90 hari ke depan."Kami akan menyelidiki semua pelanggaran perdagangan berdasarkan temuan tersebut. Kami juga akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengakhiri pelanggaran. Saya tidak terikat kepentingan politik atau keuangan.

Bahkan ia telah mengidentifikasi ada 16 negara yang menjadi mitra dagang utama AS namun neraca perdagangannya jomplang atau tidak seimbang. Yang tertinggi adalah China dengan nilai defisit neraca perdagangan mencapai 347 miliar dolar AS.Berturut-turut disusul Jepang 68,9 miliar dolar AS, Jerman 64,9 miliar dolar AS, Meksiko 63,2 miliar dolar AS, Irlandia 35,9 miliar dolar AS dan Vietnam 32 miliar dolar AS dan India 24 miliar dolar AS.

Negara-negara lain yang disebutkan dalam daftar itu adalah Italia, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Perancis, Swiss, Taiwan, Indonesia dan Kanada.Ross mengaku tidak akan gegabah mengambil kebijakan. Dia akan mencari dulu informasi yang akurat mengenai penyebab utama besarnya defisit neraca perdagangan AS.

Investor Masih Waswas, Bursa Asia Dibuka Flat | PT Bestprofit Futures Jambi

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang, dibuka bergerak mendatar dengan pasar di luar Asia seperti Australia dan Korea Selatan dibuka sedikit lebih tinggi. Dolar AS diperdagangkan dalam kisaran sempit, menjelang rilis pertemuan The Fed dan data pekerjaan AS yang akan dilaporkan pada akhir pekan ini. Dolar naik tipis 0,1% menjadi USD110,82 per yen Jepang. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, bergerak mendatar.

Pasar saham Asia dibuka bergerak hati-hati, seiring dengan investor yang mencermati pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akhir pekan ini. Kenaikan harga minyak berkat penurunan produksi yang tidak direncanakan di Laut Utara, membuat kekhawatiran akan banjir pasokan minyak mentah pudar.

Minyak mentah pun mencatat level tertinggi sejak 8 Maret, sebelum tertahan di USD51,14 per barel pada pembukaan perdagangan hari ini.Berkat penguatan minyak mentah ini, saham energi di Wall Street pun berhasil menghalau kerugian lebih lanjut. Meski begitu, sedikit di Wall Street tersebut tidak memberikan banyak dukungan untuk saham Asia karena investor tetap waspada menjelang pertemuan penting Presiden Trump dan Xi.

Donald Trump Sebut Indonesia Negara Curang | PT Bestprofit Futures Jambi

Maka dari itu, Jusuf Kalla menilai perdagangan RI dengan Amerika Serikat berlangsung secara terbuka dan tidak ada kecurangan lantaran Amerika juga defisit dengan negara lainnya.Dalam daftar itu, perdagangan Amerika mengalami defisit paling besar terhadap Tiongkok dengan jumlah USD 347 miliar.

Kemudian diikuti negara lainnya seperti Jepang, Jerman, Meksiko, Irlandia, Vietnam, Italia, Korea Selatan, Malaysia, India, Thailand, Prancis, Swiss, Taiwan, dan Kanada.Tanggapan disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait tuduhan Presiden AS Donald Trump yang menyebut Indonesia curang dalam perdagangan.

“Kita disebut curang karena mengakibatkan terjadinya defisit. Namun perdagangan itu fair, misalnya terjadi seperti itu, AS harus introspeksi. Mengapa kita mengurangi impor dari AS, sebab mahal,” kata Jusuf Kalla.Senin (3/4/2017) kemarin, Kemendagri AS merilis daftar 16 daftar negara yang dirasa memiliki hubungan tak seimbang dalam perdagangan dengan Pemerintah Amerika Serikat.

Indonesia sendiri berada pada posisi 15 dengan surplus pedagangan yang mencapai 13 miliar dolar terhadap Negeri Paman Sam tersebut.“Posisi 15 dari 16 negara itu sebenarnya biasa saja. Ekspor kita ke Amerika selain gas dan minyak, ada garmen, mesin, dan alas sepatu. Sedangkan kita mengimpor pesawat, mesin, alat listrik, dan yang lainnya,” ujar dia.

Best profit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar