Selasa, 25 April 2017

Pertumbuhan Industri Dana Pensiun Masih Minim

Pertumbuhan industri dana pensiun masih kecil | PT Bestprofit Futures Bandung
PT Bestprofit Futures Medan

Dia mengatakan pemangku kepentingan perlu melakukan evaluasi dan perbaikan bersama terhadap program pensiun agar bisa bersinergi dengan program kesejahteraan lain bagi para pekerja.Rahmat pun berharap seminar internasional ini bisa menjadi tempat mendapatkan masukan untuk menggenjot industri dana pensiun Indonesia." Seminar ini diharapkan bisa menjadi tempat untuk mendapatkan masukan dan bertukar pikiran untuk memajukan industri dana pensiun Indonesia," kata dia.

Menurut data OJK, aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) sebesar Rp1.909,26 triliun per 31 Desember 2016 dan naik 13,64 persen dari tahun 2015. Industri dana pensiun berkontribusi sebesar 12,5 persen atau sekitar Rp238,3 triliun.Jumlah peserta dana pensiun di Indonesia sebesar 4,47 juta orang atau 6,37 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Sementara total aset hingga Februari 2017 mencapai Rp244,26 triliun.Kemudian, jumlah peserta jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan per 31 Desember 2016 sebesar 9,13 juta orag dengan total aset Rp13,8 triliun per 28 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupa mendorong pertumbuhan industri dana pensiun sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para pekerja. OJK menilai pertumbuhan industri pengelola dana para pensiunan ini masih kecil." OJK sangat berkepentingan untuk memfasilitasi perkembangan industri dana pensiun ke depan," kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Rahmat Waluyanto, dalam seminar internasional '25 Years of Pension Savings-Way Forward for Next Quarter Century' di Jakarta, Selasa, 25 April 2017.

Data OJK mencatat, aset industri dana pensiun tumbuh dari 7,06 persen pada 2015 menjadi 15,5 persen pada 2016. Sayangnya, dalam 25 tahun usai diterbitkannya Undang-undang Dana Pensiun, industri ini tidak tumbuh terlalu besar.Salah satu penyebabnya, ungkap Rahmat, adalah aturan yang tumpang tindih mengenai kesejahteraan. Untuk itu, kata dia, perlu ada upaya bersama dari sejumlah pemangku kepentingan menyikapi persoalan ini.

OJK: Pertumbuhan industri dana pensiun RI masih lambat | PT Bestprofit Futures Bandung

Untuk itu, OJK melihat perlu upaya bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan lain untuk menyikapi tumpang tindih kerangka peraturan terkait kesejahteraan pekerja. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap program pensiun agar dapat bersinergi dengan program kesejahteraan lain bagi para pekerja."Seminar ini diharapkan bisa menjadi tempat untuk mendapatkan masukan dan bertukar pikiran untuk memajukan industri dana pensiun Indonesia," ungkapnya.

Data OJK per 31 Desember 2016, aset IKNB sebesar Rp 1.909,26 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 13,64 persen dibandingkan total aset tahun 2015. Industri dana pensiun hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 12,5 persen atau sekitar Rp 238,3 triliun.Jumlah peserta dana pensiun di Indonesia adalah 4,47 juta orang atau mencapai 6,37 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Sementara total aset hingga Februari 2017 mencapai Rp 244,26 triliun, meningkat dibanding Desember 2016 sebesar Rp 238,3 triliun.

Sementara itu, jumlah peserta jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan per 31 Desember 2016 sebesar 9,13 juta orang dengan total aset Rp 13,8 triliun per 28 Februari 2017.Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan pertumbuhan industri dana pensiun untuk mendorong kenaikan kesejahteraan yang layak bagi pekerja. Saat ini, minat masyarakat masih minim dalam mengikuti program dana pensiun padahal manfaat dana pensiun tersebut sangat penting dalam memberi jaminan kesejahteraan baik pada saat aktif bekerja maupun di hari tua.

"Pertumbuhan industri dana pensiun masih berjalan lambat. Karena itulah OJK sangat berkepentingan untuk memfasilitasi perkembangan industri dana pensiun ke depannya," kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Rahmat Waluyanto saat membuka seminar internasional Dana Pensiun di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (25/4).Rahmat mengatakan, pertumbuhan aset industri dana pensiun meningkat dari 7,06 persen di tahun 2015 menjadi 15,5 persen di tahun 2016. Namun memasuki 25 tahun diterbitkannya Undang-Undang dana pensiun ini, pertumbuhan industri dana pensiun tersebut masih relatif kecil.

Sekarang Buruh Bangunan Hingga Tukang Bakso Bisa Nikmati Pensiun | PT Bestprofit Futures Medan

Namun, jumlah tenaga kerja yang ikut dalam program dana pensiun tidak serta merta bisa melonjak dalam waktu dekat. Pasalnya, dibutuhkan sosialisasi lebih mendalam mengenai manfaat dan tujuan dari menyisihkan sebagian gaji mereka ke dana pensiun."Sekarang ini kan tidak bisa langsung semua informal masuk, tapi sosialisasi harus ada keyakinan bahwa pertumbuhan BPJS Ketenagakerjaan per tahun pertumbuhan karyawan formal dan informal naik 12%," ujar Dumoly.

Dumoly menambahkan, bahwa saat ini para pekerja harus mulai sadar akan pentingnya mempersiapkan dana pensiun saat sudah tak lagi bekerja. Adapun berbagai pilihan investasi untuk mempersiapkan dana pensiun, mulai dari dana pensiun konvensional hingga syariah.


Namun, perkembangan dana pensiun syariah saat ini pun belum menggembirakan karena belum banyak diminati oleh para pekerja. Setidaknya dibutuhkan waktu beberapa tahun untuk memperkenalkan produk dana pensiun syariah kepada para pekerja agar tertarik menginvestasikan dananya di sana.Keikutsertaan tenaga kerja di Indonesia terhadap program dana pensiun masih terbilang rendah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari sekitar 50 juta tenaga kerja di Indonesia, baru 27% yang sadar akan pentingnya kehidupan purna kerja.

Seringkali, tenaga kerja formal alias kantoran yang mendapatkan kemudahan untuk mempersiapkan masa tuanya dengan mendapatkan pensiun. Namun tidak hanya pekerja kantoran, sekarang pekerja informal seperti buruh bangunan hingga tukang bakso juga bisa mendapatkan jaminan masa tuanya dengan mendapatkan pensiun."Di BPJS Ketenagakerjaan ada pekerja mandiri dan ada pekerja informal, itu akan di-cover oleh BPJS Ketenagakerjaan," tutur Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK Dumoly Pardede dalam Seminar Internasional Dana Pensiun di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).

Best profit 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar