Kamis, 27 April 2017

Rupiah Tambah Parah, IHSG Siang Ini Makin Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap USD pada sesi I hari ini bertambah parah alias makin melempem | pt bestprofit futures jakarta
pt bestprofit futures jakarta

Di sisi lain IHSG pada perdagangan sesi I semakin memerah meski masih di atas level 5.700 atau melemah 21,33 poin setara dengan 0,37% ke level 5.705,20. Pada pagi tadi IHSG turun 16,70 poin atau setara dengan 0,29% ke level 5.708,83 dan kemarin ditutup menguat cukup tinggi ke level 5.726,53 dengan tambahan 45,73 poin atau 0,81%

Sektor dalam negeri hingga perdagangan siang ini mayoritas melemah. Penurunan terdalam terjadi pada sektor keuangan yang melemah 1% dan sektor dengan penguat tertinggi yaitu pertambangan yang naik 0,22%.Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,40 miliar dengan 5,68 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing Rp148,66 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp837,59 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp986,25 miliar. Tercatat 144 saham naik, 157 turun dan 113 saham stagnan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I hari ini bertambah parah alias makin melempem seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tergelincir ke zona merah siang ini.Menurut Yahoo Finance, rupiah sesi I semakin terjerumus hingga di level Rp13.311/USD atau jauh memburuk dari posisi kemarin di level Rp13.296/USD. Rupiah sendiri bergerak dengan kisaran harian Rp13.274-Rp13.309/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada pada level Rp13.298/USD atau lebih buruk dibanding sebelumnya pada posisi Rp13.284/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.287-Rp13.315/USD.Data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di level Rp13.299/USD. Posisi ini jauh lebih buruk dari kemarin yang berada di level Rp13.278/USD.

BI Sebut Gejolak Ekonomi 2016 Jadi Pelajaran Berharga | pt bestprofit futures jakarta

Dia menjabarkan, tahun lalu pemerintah mengeluarkan stimulus fiskal melalui peningkatan belanja di sektor produktif. Strategi ini juga didukung ruang fiskal yang lebih longgar pascareformasi subsidi beberapa waktu lalu."Pemerintah juga mengoptimalkan pajak melalui tax amnesty, yang berhasil mengumpulkan uang tebusan yang dalam catatan terbesar di dunia," tuturnya.Di sektor moneter, lanjut Agus.

BI juga tidak mau kalah dengan pemerintah dengan menempuh kebijakan yang lebih longgar melalui perubahan suku bunga acuan dari BI rate menjadi BI 7 days Repo Rate sejak 19 Agustus 2016. Hal ini juga diperkuat dengan upaya mendorong percepatan pendalaman pasar keuangna, pengembangan pasar keuangan, pasar REPO, penguatan kredibilitas JIBOR, dan kemudahan transaksi hedging."BI memahami bahwa pasar keuangan yang dalam dan likuid penting bagi perekonomian.

Selain itu, BI juga menjaga stabilitas nilai tukar agar sesuai fundamentalnya, termasuk mengimplementasikan ketentuan prinsip kehati-hatian dalam ULN (utang luar negeri) dan memperkuat implementasi ketentuan kewajiban penggunaan uang rupiah di NKRI," jelas Agus.Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, pemerintah mengambil langkah tepat dengan memperkuat peran domestik untuk menjaga stabilitas sistem ekonomi dan keuangan.

Menurutnya, kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah tersebut telah berkoordinasi dengan BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)."Arah kebijakan makro ekonomi 2016 ditempuh dari koordinasi antara BI dengan OJK melalui bauran kebijakan, fiskal, moneter, makro prudensial, mikro prudensial, dan struktural. Bauran kebijakan itu ditujukan tidak hanya memitigasi cyclical jangka pendek tapi juga perekonomian jangka panjang," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

BPS Catat Jumlah Usaha Nonpertanian Naik 17,51% | pt bestprofit futures jakarta

Dari hasil temuannya tersebut, terdapat tiga aktivitas ekonomi yang paling banyak yakni aktivitas perdagangan besar, eceran reparasi dan peralatan mobil mencapai 12,33 juta setara dengan 46,17% dari usaha non pertanian."Kemudian, penyediaan akomodasi dan makanan minuman sebanyak 16%, serta pengolahan sebanyak 4,62%. Angka ini juga menunjukkan kekuatan ekonomi Indonesia masih terpacu oleh tiga ini," imbuhnya

Selain itu, pihaknya juga membuat perlakuan khusus terkait efisiensi biaya untuk wilayah kabupaten, perdesaan dengan mengambil sampel daerah konsentrasi sebanyak 50% dan daerah nonkonesentrasi 25%. "Kami juga menentukan suatu aktivitas yang masuk UKM, yang mana juga ada perlakuan khusus untuk kalangan usaha industri. Industri disebut mikro kalau tenaga kerjanya sebanyak 1-4 orang, usaha kecil sebanyak 5-19 orang, dan tenaga kerja kelas menengah dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 20-99 orang, dan usaha besar jika lebih dari 100 orang," tuturnya.

Berdasarkan hasil sensus ekonomi 2016, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 26,71 juta usaha atau perusahaan nonpertanian yang dikelompokkan dalam 15 kategori lapangan usaha sesuai Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Angka ini naik 17,51% dibanding hasil sesus ekonomi 2006 yang mencapai 22,73 juta usaha/perusahaan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sensus tersebut mencatat seluruh aktivitas usaha di seluruh lapangan usaha kecuali pertanian. "Kita ingin membagi UKM menurut wilayah dan lapangan usaha. Kami akan jadikan sensus ini sebagai kerangka sampel untuk menyusun survei di bidang ekonomi," kata dia di kantor BPS, Jakarta, Kamis (27/4/2017)

Dia menerangkan, jika dibedakan menurut skala usaha, sebanyak 26,26 juta usaha/perusahaan atau 98,33% berskala usaha kecil dan menengah (UKM). Sementara, 0,45 juta usaha/perusahaan atau 1,67% berskala usaha menengah besar.

pt bestprofit futures jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar